Minggu, 01 Juli 2018

MENELADANI KISAH NABI YUSUF SANG BIROKRAT, ILMUAN DAN PEMIMPIN YANG BIJAKSANA


Al-Qur’an adalah wahyu Allah SWT yang diturunkan kepada Rasul yang mulia, Muhammad SAW bin Abdullah, untuk mengeluarkan manusia dari kegelapan menuju cahaya dan memberikan petunjuk kepada mereka menuju jalan yang lurus. Allah berfirman dalam surah al-isra’ayat 9, yang artinya: “Sesungguhnya al-Qur’an ini memberi petunjuk kepada jalan yang lurus dan memberi kabar gembira kepada orang-orang mukmin yang mengejarkan amal shaleh, bahwa mereka akan mendapat pahala yang besar. (al-Isra’:9 )
MENELADANI KISAH NABI YUSUF SANG BIROKRAT, ILMUAN DAN PEMIMPIN YANG BIJAKSANA
Google.com

 Mukjizat yang terbesar yang diberikan Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW adalah Al-Qur’an, yang merupakan risalah langit yang di turunkan kepada manusia, di dalamnya terdapat penjelasan segala sesuatu, memecahkan problem manusia di semua lini kehidupan, kandungan-kandungan hukumnya benar dan tetap kokoh sepanjang masa.

Di antara sisi kemukjizatan Al-Qur’an adalah terdapat kisah-kisah umat terdahulu yang mengungkapkan berita dan cerita secara jujur dan benar, pengungkapan ceritanya sama sekali bukan khayalan atau pun cerita yang berlebihan. Kisah Qur’ani selalu terikat dengan kejujuran, ia merupakan bagian yang penuh penghayatan dari aktivitas sejarah yang Allah turunkan kehadapan mata dan telinga Rasul yang mulia serta orang-orang mukmin agar mereka menyaksikan dan memahami bukti-bukti ketetapan Allah SWT yang berlaku sepanjang perjalanan manusia sejak ia di ciptakan dan menjadi hukum alami yang tidak bisa diganti dan tidak bisa diubah.

Salah satu kisah yang diabadikan Allah SWT di dalam Al-Qur’an adalah kisah Nabi Yusuf AS. Allah SWT berfirman dalam surat Yusuf ayat 3, yang artinya “Kami menceritakan kepadamu (Muhammad) kisah yang paling baik dengan mengwahyukan Al-Qur’an ini kepdamu, dan sesungguhnya kamu sebelum (Kami mengwahyukannya adalah termasuk orang-orang yang belum mengetahui”. (Yusuf: 3)

kisah manusia yang sempurna, AL-Qur’an menyebutkan ahsan al-qashash (sebaik-baik kisah), dimana ia merasakan kepedihan, dan kepahitan dari kebencian dan dendam orang lain kepadanya, ia bertahan dihadapan semua cobaan, berusaha menagkisnya dan tetap tegar. Ia tidak keluar dari jalan Iiahi dan ia pun sampai kepada keberhasilan dan cita. Ia banyak memberi maaf dan toleransi. Ia menghadapi musuh-musuhnya  dengan cinta dan kasih sayang dan ia membalas kebencian mereka dengan cinta.

Kisah ini memberikan satu hakikat bahwa dengan tanpa peperangan atau pembunuhan manusia dapat sampai kepada kekuasaan. Seseorang dapat meraih kekuasaan di tengah-tengah masyarakat dengan tanpa menggunakan perantara kedustaan, janji-janji kosong, ataupun sifat keangkuhan terhadap kemampuan yang dimiliki. Satu kisah yang tidak ada duanya dalam sejarah dan tidak ada bandingannya di semua penjuru bumi.
MENELADANI KISAH NABI YUSUF SANG BIROKRAT, ILMUAN DAN PEMIMPIN YANG BIJAKSANA
Google.com

Nabi Yusuf ‘alais al-salam (As) merupakan salah seorang dari golongan nabi dan rasul yang wajib ketahui. Kisah Nabi Yusuf As ini terdapat dalam suatu surat AL-Qur’an yang bernama surat Yusuf. Disebutkan bahwa sebab turunnya surat ini adalah adalah karena orang-orang Yahudi meminta kepada Rasulullah SAW untuk menceritakan kepada mereka kisah Nabi Yusuf As. Kisah Nabi Yusuf As telah mengalami perubahan pada sebagiannya dan terdapat penambahan pada sebagiannya. Lalu Allah SWT menurukan satu surat penuh yang secara terperinci imenciritakan kisah Nabi Yusuf As.

Kisah Nabi Yusuf As sebagaimana terdapat didalam surah Yusuf, urutan peristiwa berkembang selaras dengan peningkatan usia Nabi Yusuf. Peristiwa-peristiwa yang terjadi semasa Nabi Yusuf masih kecil diceritakan lebih dahulu, kemudian diikuti oleh pertiwa-peristiwa saat beliau menjadi pemuda dewasa, dan akhirnya peristiwa-peristiwa semasa beliau menjadi menteri perbendaharaan Mesir hingga bertemu dengan kedua ibu bapaknya dan saudara-saudaranya

Silisilah Nabi Yusuf AS
Nabi Yusuf As adalah seorang Nabi dari kalangan Bani Isra’il. Ia adalah putra ketujuh dari 12 bersaudara berlainan ibu. Ayahnya bernama Nabi Ya’qub As yang memiliki empat orang isteri. Dari istrinya Rahil ia dikarunia Yusuf dan Bunyamin. Sejak kecil Yusuf dan Bunyamin telah menjadi piatu. Ibunya Rahil meninggal karena sakit keras. Ia hidup kira-kira pada tahun 1700 S.M atau kurang lebih 2300 tahun sebelum kemunculan Nabi Muhammad SAW.

Yusuf dan Bunyamin merupakan anak yang paling dikasihi ayahnya, dikarenakan sejak awal telah ditinggal ibu kandungnya, sehingga Ya’qub memberikan perhatian berlebihan pada keduanya dibanding kepada saudara-saudaranya yang lain. Sehingga hal ini membangkitkan perasaan iri hati saudara-saudaranya yang lain mengantarkan Yusuf dibuang dalam sebuah sumur.

Nabi Yusuf As memiliki sisilah dari nenek moyangnya Nabi Ibrahim As sebagai bapak para Nabi. Nabi Ibrahim memiliki putra dua orang yaitu Nabi Isma’il dari istri pertamanya Siti Hajar dan dari istri keduanya Siti Sarah melahirkan Nabi Ishaq As. Dari Nabi Ishaq memiliki dua orang anak, yaitu Isa dan Ya’qub dan selanjutnya menurunkan para nabi dari kalangan Bani Isra’il yaitu Nabi Yusuf As, Nabi Musa As, Nabi Harun As, Nabi Ilyas As, Nabi Ilyassa’ As, Nabi Daud AS, Nabi Sulaiman As, Nabi Yunus As, Nabi zakariya As, Nabi Yahya As, Nabi Isa As. Sedangkan Nabi Ismail As menurunkan Nabi  Muhammad SAW beberapa generasi berikutnya.

Sang Birokrat Ilmuan dan Pemimpin yang Bijaksana
Nabi Yusuf As dikenal sebagai sosok seorang biotrat, sosok aparatur negara  yang ahli menejeman pemerintah. Ia dikenal pula sebagai sosok ilmuan, memiliki visi dan misi kedepan dalam membangun masyarakatnya yang adil dan sejahtra.  Ia pun dikenal sosok pemimpin yang bijaksana, pemimpin yang menjalani dan adil terhadap rakyatnya, ia pun memunui segala kebutuhan hidup rakyatnya saat itu.

 Yusuf bukanlahlah tipe-tipe pemimpin yang dipilih rakyatnya karna uang banyak, harta melimpah. ia juga bukan dipilih atas dasar hubungan saudara. Tapi raja benar-benar memilihnya atas dasar ilmu pengetahuan yang dimiliki Yusuf untuk melaksanakan tugas kepemimpinan. Ayat 54-56 surat Yusuf, Allah menyebutkan “Dan raja berkata:”Sesungguhnya kamu (mulai) hari ini menjadi seorang yang berdudukan tinggi lagi dipercayai pada sisi kami”. Berkata Yusuf “Jadikanlah Aku bendaharawan negara (Mesir): sesungguhnya Aku adalah orang yang pandai menjaga, lagi berpengetahuan”. Dan demikianlah kami memberi kedudukan kepada Yusuf di negeri Mesir; (dia berkuasa penuh) pergi menuju kemana saja ia kehendaki dibumi Mesir itu. Kami melimpahkan rahmat kami kepada siapa yang kami kehendaki dan kami menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat baik.”

  Ayat tersebut menerangkan bahwa, seorang pemimpin haruslah memiliki pengekahuan terhadap peristriwa-peristiwa yang mungkin terjadi dan bakal terjadi dan memiliki program yang terencana dengan baik pula. Ketika Yusufmenyelamatkan penduduk Mesir dari kelaparan, ia menjalankan amanat ilmu pengetahuan dan menejamennya secara profesional, serta memberikan program-program yang konstruktif terhadap masyarakatnya. Ia mengatur stok dengan mengusulkan agar masyarakat memanen gandum dengan tangkainya sehingga gandum tersebut dapat bertahan lama dan melakukan pendistribusian pangan kepada masyarakatnya dengan seadil-adilnya.
         

Penulis,
M. Yusa Hadi







Artikel Terkait


EmoticonEmoticon