Sejarah masuknya Islam di Brasil dimulai
dengan masuknya orang-orang muslim Afrika dalam bentuk perbudakan.Brasil
menerima 37% dari seluruh budak Afrika yang diperdagangkan, berjumlah sekitar 3
juta orang bangsa Afrika.
![]() |
DREAM |
Sejak tahun 1550, orang Portugis telah
menggunakan budak berbangsa Afrika untuk bekerja di kebun tebu yang sebelumnya
dimusnahkan oleh penduduk setempat.Sejak ditemukannya Brasil oleh orang Spanyol
pada abad ke-15 dan didatangkannya para budak dari barat dan utara Afrika,
dunia Latin mulai dikenalkan pada Islam.
Para budak dan orang Spanyol ini hidup
tersebar di Brasil, Venezuela, Kolombia, dan Kepulauan Karibia.Sebagian besar
Muslim saat itu adalah para budak.Tapi, dalam beberapa kasus mereka harus
mengganti kepercayaannya secara terpaksa.Dan, seiring dengan berjalannya waktu,
Islam pun menghilang dari negara-negara Amerika Latin, termasuk Brasil. Pada
akhir abad ke-16, setelah pembebasan para budak, muncul komunitas muslim. Para
budak yang dibebaskan ini membentuk komunitas bersama dengan imigran dari India
dan Pakistan.
Berdasarkan beberapa dokumen, selama tahun
1850 dan 1860, terjadi imigrasi besar-besaran muslim Arab ke tanah Amerika.
Sebagian besar mereka datang dari Suriah dan Lebanon.Mereka menetap di
Argentina, Brasil, Venezuela, dan Kolombia. Sebagian juga tinggal di Paraguay, bersama-sama
dengan imigran dari Palestina, Bangladesh, dan Pakistan.
![]() |
specchioeconomico.com |
Imigrasi ini berlangsung secara
terus-menerus dan mulai berkurang pada tahun 50-an. Sementara di Kolombia,
pengurangan imigran terjadi pada dekade 70-an. Hingga kini masih banyak yang
menetap di Brasil dan Venezuela. Beberapa pendapat dari Sebagian sarjana
menyatakan bahwa Brasil merupakan negara Amerika yang paling banyak menerima
orang Muslim berbangsa Afrika yang dijadikan budak.
Pada tahun 1835 di Bahia, Muslim berbagai
bangsa pernah mengadakan suatu pemberontakan. Peristiwa itu telah menyebabkan
banyak orang terbunuh. Bahia pada abad ke-19 memang terkenal sebagai daerah
Afrika yang penduduknya Muslim. Sejak malam 24 Januari 1835, sekelompok budak
lahir Afrika menduduki jalan-jalan Salvador dan selama lebih dari tiga jam
mereka berhadapan dengan tentara dan warga sipil yang bersenjata.
Pergolakan ini tidak berlangsung lama
sebenarnya, dan korban yang tewas ketika diperkirakan mencapai jumlah 50 sampai
dengan 100 orang. Banyak Muslim yang dijatuhi hukuman mati, penjara, cambuk,
atau deportasi. Semenjak itu, pihak Portugis telah mengadakan langkah
berjaga-jaga terhadap Afro-Muslim, termasuk memaksa mereka menganut agama
Katolik.Walaupun demikian, komunitas Muslim di Brasil masih sangat kuat. Hingga
tahun 1900 masih terdapat 10.000 Afro Muslim yang hidup negara Brasil.
![]() |
Best Article Collection |
Namun, masyarakat Muslim Afrika tidak
terhapus semalam, dan akhir 1910 diperkirakan masih ada beberapa 100.000 Afrika
Muslim yang tinggal di Brasil. Setelah asimilasi masyarakat Muslim Afro-Brasil,
periode Islam berikutnya di negara itu adalah hasil dari imigrasi Muslim dari
Timur Tengah dan Asia Tenggara.Jumlah Muslim terbesar ditemukan di wilayah São
Paulo. Para Muslim Brasil konon tidak mempunyai halangan dalam soal makanan.
Makanan Arab cukup terkenal di sini,
bahkan rantai makanan cepat saji terbesar kedua di Brazil adalah Habib, yang
tentu saja menyajikan makanan halal.Bisnis industri tekstil, didominasi oleh
pedagang asal Suriah-Lebanon. Dewan Kota Sao Paulo bahkan memiliki Penasihat
Muslim yang bernama Muhammad Murad, ia adalah seorang pengacara. Sejumlah
masjid bisa terlihat di São Paulo.Yang tertua dan paling populer ini ditemukan
di Av. Do Estado. Keberadaan Islam di Brasil sempat melahirkan kontroversi.
Berdasarkan sejarah tradisional Brasil, penemuan negara ini tidak terlepas dari
penjelajah Portugis bernama Pedro Alvarez Cabral.
Belakangan, sumber sejarah terbaru
menyodorkan satu fakta berbeda bahwa penemu Brasil adalah penjelajah asal
Spanyol. Semakin banyak ahli sejarah, baik muslim maupun non-muslim, yang kian
menyadari kuatnya kehadiran muslim di periode awal penemuan Amerika. Bukti itu
diperkuat dengan penemuan prasasti bertuliskan nama Allah. Dalam bahasa asli
orang Amerika, bisa ditemukan dengan mudah kata-kata asli Arab. Bahkan nama
beberapa kota di Brasil yang sering dikaitkan dengan bahasa asli orang Amerika,
sebenarnya lebih cocok dikatakan sebagai bahasa Arab asli. Apabila seluruh
informasi ini dikonfirmasikan dan dicatat sebagai bagian dari sejarah Brasil,
bisa jadi Brasil ditemukan oleh seorang muslim 500 tahun lalu.
Selain itu, melalui budak muslim yang
dibawa dari Afrika, kita juga bisa mengidentifikasi pengaruh kebudayaan Islam,
meski sebagian besar cenderung terdistorsi belakangan ini. Bukti ini bisa
ditemui di bagian timur laut Brasil. Tahap Proses Penyebaran Islam di Brasil
Dalam proses penyebaran islam di Brasil, terjadi dalam tiga tahap. Islam di
Brasil bukan tergolong baru.
Taqi el – Din membagi persinggungan Brasil
dengan Islam dalam tiga periode pertumbuhan Islam di Brasil. 1. Tahap Pertama,
dimulai saat Brasil ditemukan oleh pelaut Caprao Portugis pada paruh kedua abad
ke-15. Di banyak sumber disebutkan bahwa Caprao dibantu oleh para pelaut muslim
yang berpengalaman dari semenanjung Iiberia. Ada juga beberapa sumber yang
mengatakan bahwa beberapa Muslim lolos dari Inkuisisi, dan melarikan diri ke
Brasil di mana mereka bisa menjalankan agama mereka lebih terbuka.Namun, mereka
segera disiksa oleh Inkuisisi di Brasil dan perahunya ditenggelamkan.
Para inkuisitor mengidentifikasi mereka
sebagai muslim karena mereka mandi pada hari Jumat dan memakai pakaian putih
dalam acara-acara tertentu.Tahap Kedua Ketika Portugis mulai membawa budak dari
Afrika Barat untuk dipekerjakan sebagai buruh reklamasi lahan yang luas di
Brasil pada abad 16. Banyak dari mereka adalah Muslim, bahkan mayoritas adalah
Muslim.
Beberapa dari mereka adalah Imam dan
sarjana yang dicampur dengan budak. Para imam dan sarjana muslim tersebut
sengaja membuat diri mereka ditawan guna melindungi saudara-saudara mereka yang
seagama. Ketika Muslim Afrika Barat tiba ke Brasil, mereka secara paksa
dibaptis oleh Portugis yang membawa mereka, itulah sebabnya mereka
mempraktekkan Islam secara rahasia. Mereka mempertahankan gaya hidup Islami di
gubuk mereka dengan mendirikan sekolah dan membaca Qur'an.
Menjelang akhir abad ke-18 sekelompok Muslim
dari Afrika tengah dikirim ke Brasil.Datang dari tanah dengan peradaban Muslim
yang maju, para pendatang memainkan peran dalam menghasut pemberontakan di
antara penduduk Afrika barat yang sudah menetap. Dengan demikian, sejumlah
revolusi dimulai dan pemberontakan dimulai dari awal abad ke-19 (
1800-1805-1811).
Pada tahun 1835 sebuah revolusi Islam
besar meletus di negara bagian Bahia, dan dijuluki sebagai "Kebangkitan
Kaum Budak."Ini ditujukan untuk pembebasan para budak dan pembentukan
sebuah Negara Islam di Brasil.Revolusi gagal karena hancur. Untuk pertama
kalinya, negara penjajah mengirim kembali "kaum budak" ke Afrika
Barat di mana mereka memainkan peran besar kemudian dalam sejarah wilayah ini
.Beberapa di antara mereka kembali dan lainnya tersebar di seluruh penjuru
Brasil. Islam diperkenalkan ke Brasil untuk kedua kalinya oleh orang Muslim
Afrika.
Mereka memiliki pengaruh yang besar pada
sektor pertanian, industri dan pertambangan emas.Di ranah Protugis, mereka
termasuk ahli, sebagai "guru" dalam ketiga sektor tersebut.Enam puluh
tahun dari tahun 1830 dan seterusnya, semua Muslim hampir lenyap.
Tahap Ketiga muncul dari pengaruh
datangnya glombang imigran Muslim Syro- Lebanon pada tahun 1920. Ini berlanjut
sampai hari ini .LSM Muslim pertama adalah Organisasi Amal Islam yang didirikan
pada tahun 1929. Organisasi tetap satu-satunya Lembaga Islam sampai pertengahan
1950 -an ketika kaum Muslim mulai berpikir untuk membentuk
organisasi-organisasi lain di daerah lain di negeri ini. Hari ini umat Islam
sudah memiliki 80 organisasi di seluruh negeri di samping 100 masjid. Keadaan
Umat Muslim Brasil dikenal sangat menjaga hubungan baik dengan orang-orang Arab
dan Muslim.Tidak terlibat peperangan dengan negara Muslim atau Arab.
Selain itu, Brasil termasuk negara yang
berdasarkan kebebasan, hukum, dan hak-hak kewarganegaraan Arab, Muslim dan
non-Muslim, memainkan peran besar dalam kemajuan ekonomi dan politik Brasil.
Ada sekitar 10 sd 12 juta warga Brasil berlatarbelakang negara-negara Arab.
Mereka menikmati banyak kebebasan. Kebebasan yang dinikmati oleh orang-orang
Arab di Brasil lebih luas dibandingkan dengan negara-negara Amerika Latin
lainnya. Ini adalah negara yang mengakui semua sekte dan agama secara sama. Ada
banyak organisasi dilindungi oleh negara karena negara menentang segala macam
diskriminasi agama.
Bahkan dalam keamanan, di pihak kepolisian
ada divisi yang menangani diskriminasi agama di mana setiap orang dapat
mengajukan keluhan.Misalnya di Argentina sampai beberapa tahun yang lalu, umat Islam
tidak bisa memberikan nama-nama Muslim untuk anak-anak mereka.Pembatasan
seperti ini sekarang muncul, tetapi di Brasil hal itu tidak bisa dibayangkan.
Brasil juga memiliki pendirian tegas terhadap dalam hal memperkenalkan
langkah-langkah strategis untuk menempatkan orang-orang Arab dan Muslim di
bawah pengawasan ketat setelah peristiwa ledakan 9/11.
Brasil lebih memilih untuk menangani
masalah itu secara rasional dan bijaksana. Budaya Islam di Brazil Budaya
Bertentangan dengan Islam Kekhawatiran berkembangnya konflik yang dipicu oleh
pemuatan kartun yang menghina Nabi Muhammad SAW yang dilakukan surat kabar
Denmark, Jylland Posten ternyata menjadi kenyataan. Bukan hanya sekadar konflik
wacaca soal kebebasan bereskpresi, masalah ini terus meluas menjadi
perselisihan antaragama, terutama Islam dan Kristen.
Perselisihan yang membahayakan kerukunan
umat beragama ini juga menarik perhatian bukan hanya agamawan Islam, melainkan
juga Kristen. Bertempat di Porto Alegre, Brasil, Lembaga Gereja Dunia atau (World
Council of Churchs/WCC) menggelar pertemuan besar gereja yang dihadiri agamawan
Kristen, ilmuwan dan tokoh agama. Pertemuan ini bukan hanya membahas
kepentingan umat Kristen dunia, melainkan juga membahas isu global yang terjadi
saat ini, yaitu perselisihan antar Islam dan Kristen yang semakin meluas akibat
pemuatan kartun nabi.
Karenanya pihak gereja juga mengundang
agamawan Islam untuk mencari titik temu perselisihan antar agama yang sangat
mudah terbakar ini.Pertanyaannya, mengapa Brasil menjadi ajang perhelatan
ini?Brasil merupakan negara terbesar di Amerika Latin dengan jumlah penduduk
170 juta jiwa dan mayoritas penduduknya adalah penganut Katolik taat.
Saat polemik pemuatan karikatur Nabi SAW
menyeruak, negara ini adem ayem saja. Islam memang sudah hadir di negara ini
sejak lebih dari 500 tahun. Namun jumlah muslim di negara ini merupakan
minoritas. Mereka juga menempuh cara 'sopan' dalam memprotes karikatur itu.
Bukan dengan turun ke jalan, tapi lebih pada seruan introspeksi."Tunjukkan
pribadi Rasulullah SAW melalui diri Anda,'' begitu seruan para pemimpin muslim
di negara itu. Keadaan Dakwa Islam di Brazil Dakwah Islam di Brasil lebih
ditujukan bagi komunitas mereka sendiri.
Populasi orang Brasil yang menjadi muslim
hanyalah satu persen saja atau 10 ribu orang. Sebagian besar dari mereka
tinggal di kawasan Sao Paulo dan Parana. Mereka merupakan komunitas muslim asal
Libanon yang meninggalkan negaranya ketika terjadi perang sipil. Mayoritas
penduduk Brasil merupakan penganut Katolik yang sangat taat. Bahkan negara ini
merupakan salah satu negara Katolik terbesar di dunia.
Namun saat ini, Katolik telah banyak
kehilangan pengikut di negara yang dikenal dengan sepakbolanya ini.Mengenai
soal minimnya penganut Islam di negara ini dikaitkan dengan kebudayaan Latin
yang bertentangan dengan ajaran Islam.Kebudayaan Brasil dipenuhi dengan aneka
permainan, senang menari, dan sederet aktivitas budaya yang bertentangan dengan
ajaran Islam. Masa Depan Islam di Brazil MASA depan Islam di Brasil cukup cerah.
Setiap hari, 3 orang masuk Islam. Sejumlah
lembaga Islam di Brasil menyatakan, jumlah orang yang memeluk Islam di satu
kota seperti San Paolo setiap harinya mencapai 3 orang. Sayangnya, tidak ada
data statistik yang detail mengenai berapa jumlah umat Islam sesungguhnya di
Brasil.Beberapa lembaga Islam menilai sekitar 3 juta orang.Jumlah ini terbagi
antara kaum imigran dari negara-negara Arab dan Islam, dan warganegara Brasil
sendiri yang memeluk Islam.
Hosam El Bostani, seorang imam di salah
satu masjid di Sao Paolo menegaskan, kebanyakan yang masuk Islam itu adalah
dari kalangan pemuda dan kaum wanita. Ini menguatkan bahwa agama Islam memiliki
masa depan yang besar (baca: cerah) di Brasil. Mengenai sebab kenapa secara
khusus, kedua kelompok masyarakat begitu antusias masuk Islam. Seorang
wartawati Brasil, Rita de Ceiba mengatakan, kaum wanita dan pemuda merupakan
kelompok masyarakat yang paling menderita di Brasil akibat berantakannya rumah
tangga (broken home) dan ketidakharmonisan dalam keluarga.
Masjid di Brazil Komunitas muslim Brazil
terkonsentrasi di beberapa kota besar seperti kota Sao Paolo yang merupakan
kota terbesar di Brazil, di kota ini pula masjid pertama di Brazil dibangun
dengan nama Brazil Primeira Mesquita do Brasil di Av. do Estado, yang dibangun
di atas lahan yang dibeli secara patungan tokoh-tokoh muslim Brasil ditahun
1939. Islam di negeri tersebut.Begitu pembangunan masjid rampung, umat Islam
sudah tersebar ke seantero Brasil yang kini sudah mencapai 127 masjid.
Madrasah mulai berdiri di Brasil sejak
tahun '60-an. Madrasah pertama berdiri di Sao Paulo, Setelah itu, berdiri pula
madrasah di wilayah Cortiba dan beberapa tempat lainnya.Madrasah digunakan
sebagai semacam diniyah, yaitu untuk mengajarkan ilmu agama dan bahasa Arab./
MAY FANRA/PIS A
Sumber Referensi
http://www.eramuslim.com/dakwah-mancanegara/muslim-brasil-hasil-kerja-panjang-para-budak-asal-afrika.htm#.Uuc29NKwrIU
http://pcnucilacap.com/islam-dan-perkembangan-umat-muslim-di-brasilcensored31.
Islam conquering Brazil| paulo g. pinto,
Universidade Federal Fluminense - muslim identities in brazil madinatulilmi -
Islam di brasil: geliat beragama di negeri samba Kuntowijoyo. (2008).
Penjelasan Sejarah. Yogyakarta: Tiara
Wacana. SugihardjoSoemobroto,&Budiawan. (1998).