Jika
saat kini kita mengenal Spanyol karena Madrid dan Barcelona, maka jangan lupa
Islam pun pernah mencatatkan sejarah membanggakan di Andalusia. Bahkan, di
negeri Matador itu, Islam pernah mencapai puncak kejayaannya. Bukti-bukti
peradaban Islam pun masih ada dan bisa ditelusuri hingga kini karena sebagian
tempat telah menjadi situs sejarah berharga sekaligus objek wisata.
![]() |
I'm Proud To be Muslim |
Selama
lebih dari tujuh abad, dari 8 M sampai 15 M, peradaban Islam pernah berakar
kuat di Spanyol. Wilayah kekuasaan Islam itu lebih dikenal dengan Andalusia.
Islam mulai memasuki negeri ini pada masa Khalifah Al-Walid dari Dinasti
Umayyah yang berpusat di Damaskus. Sebelum melakukan invasi ke daratan Eropa,
umat muslim ketika itu telah berhasil menguasai Afrika Utara.
Kemajuan Peradaban Islam di Spanyol
Islam
berkuasa di Spanyol selaha ratusan tahun. dalam kurun waktu yang sangat lama
itu, berbagai kemajuan berhasil dicapai, baik dalam bidang ilmu pengetahuan
maupun arsitektur bangunan.
Di
bidang filsafat misalnya, Islam berperan sebagai jembatan penyebrangan yang
dilalui ilmu pengetahuan Yunani-Arab ke Eropa pada abad ke-12. Tercatat
sejumlah tokoh filsafat pun muncul seperti Ibnu Bajjah, Ibnu Thufail sampai
Ibnu Rusyd dari Cordoba.
Lalu di
bidang kedokteran, ada juga tokoh yang sangat populer pada abad ke-12 yaitu
Ibnu Sina. orang Barat mengenalnya dengan panggilan Avicenne. Ia membuat sebuah
karya besar yaitu buku berjudul Al-Qanun.
Dunia
kedokteran Barat juga berhutang budi pada Az-Zahrawi yang dikenal sebagai orang
pertama yang mengenalkan teknik pembedahan manusia. Az-Zahrawi menyusun
ensiklopedi pembedahan yang karya ilmiahnya dijadikan referensi dasar bedah
kedokteran selama ratusan tahun. sejumlah universitas termasuk yang ada di
Barat pun menjadikan karyanya ini sebagai acuan.
Kemudian
di bidang Sains, ada banyak nama yang menjadi pencetus awal, misalnya Abbas bin
Firnas yang pertama kali mencoba menemukan alat transportasi penerbangan. Ada
juga nama Az-Zarqalli, astronom muslim kelahiran Cordoba yang pertama kali
mengenalkan astrolable, sebuah instrument yang digunakan untuk mengukur sebuah
bintang dari horizon bumi. Penemuan ini menjadi revolusioner karena sangat
membantu navigasi laut.
Sementara
pakar geografi, Al-Idrisi, yang lahir di Ceuta pada 1909 M juga menemukan dan
memperkenalkan teknik pemetaan dan metode proyeksi. Sebuah metode yang sama
dengan yang dikembangkan Mercator, 4 abad kemudian.
Selain
itu, ada nama Ibrahim bin Yahya an-naqqash yang terkenal dalam ilmu astronomi.
Ia dapat menentukan waktu terjadinya gerhana matahari dan menetukan waktu
lamanya. Ia juga berhasil membuat teropong modern yang dapat menentukan jarak
antara tata surya dan bintang-bintang.
Di
bidang arsitektur bangunan, tak bisa dibantah lagi bahwa peradaban Islam di
Spanyol telah menyumbangkan karya yang luar biasa. Beberapa diantaranya
pembangunan megah peninggalan Islam adalah Masjid Cordoba, Medina Az-Zahra,
Istana Alijaferia di Zaragoza, tembok Toledo, istana Alhambra di Granada, dan
lain-lain.
Bukti
Peninggalan Islam di Spanyol
Ada
beberapa bukti peninggalan di Spanyol yang menjadi saksi sejarah peradaban
Islam di tahah Matador.
1. Granada
![]() |
Kisah Muslim |
Granada
merupakan kerajaan Islam terakhir yang berkuasa di Spanyol. Di kota ini, Sultan
Muhammad bin al-Ahmar mendirikan kerajaan Bani Ahmar. Pada puncak keemasannya,
dinasti ini berhasil mendirikan bangunan yang monumental dan menjadi symbol
kejayaan Islam yaitu istana Alhambra.
Nama
Alhambra sendiri diambil dari bahasa Arab, hamra, bentuk jamak dari ahmar yang
berarti merah. Dinamakan istana Alhambra karena istana ini banyak dihiasi
ubin-ubin dan bata-bata berwarna merah, serta penghias dindingn yang agak
kemerah-merahan dengan keramik yang bernuansa seni Islami, selain marmer-marmer
yang putih nan indah.
Istana
ini juga dilengkapi dengan taman dan bunga-bunga. Istana Alhambra dikelilingi
oleh benteng dengan plesteran yang kemerah-merahan. Yang unik lagi pada bagian
luar dan dalam istana ini ditopang oleh pilar-pilar panjang sebagai penyangga
dan penghias istana. Dinding luar dan dalam istana banyak dihiasi kaligrafi dan
ukiran khas yang sangat sulit dicari tandingannya hingga kini.
2. Cordoba
![]() |
jumrah online media |
Cordoba
terletak di sebelah selatan Spanyol dan merupakan salah satu kota paling kaya
peninggalan sejarah Islam. Kota ini pernah menjadi ibukota saat pemerintahan
Bani Umayah di Spanyol dari tahun 711 sampai 1039 M.
Di
Cordoba, ada Mezquita Cathedral atau Masjid Cordoba. Bangunan yang
dialihfungsikan sebagai Katedral Cordoba ini awalnyamerupakan sebuah gereja
bernama Katedral Saint Vincent yang dibangun tahun 600 M. Ketika Islam berhasil
menaklukan Spanyol, gereja tersebut diubah menjadi Masjid.
Masjid
Cordoba dibangun pertama kali oleh Abdurrahman I pada tahun 787 M. kemudian
diperbesar beberapa kali oleh penerusnya. Di gerbang utama Masjid Cordoba
terdapat menara yaitu Torre de Alminar, dengan tinggi sekitar 93 m. Dulunya,
menara ini digunakan untuk adzan, tapi sekarang menjadi tempat bergantungnya
lonceng Baroque.
Lalu
ada juga Medina Azahara yang memiliki kota yang menakjubkan. Dulunya, tempat
tersebut adalah kompleks ibukota kekhalifahan Umayah di Andalusia yang terletak
13 km sebelah barat kota Cordoba. Konon, lokasi ini dipilih karena keindahan
panoramanya. Kompleks itu dibangun antara tahun 936-940 M yang meliputi gedung
pertemuan, masjid, kantor pemerintahan, barak, rumah tempat tinggal, hingga
taman.
Ada
pula jembatan Cordoba yang membentang diatas sungai Al-Wadi al kabir. Jembatan
ini dikenal dengan nama Al-Jisr dan Qantharah Ad-Adhr. Panjangnya sekitar 400
m, lebar 40 m dan tingginya 30 m. Jembatan ini dibangun pada saat manusia belum
mengenal sarana transportasi kecuali binatang.
3. Sevilla
![]() |
islam21c |
Orang
Arab menyebutnya Asbiliya, kota ini merupakan salah satu saksi kejayaan Islam.
Ada beberapa bangunan yang sangat kental dengan arsitektur Islam. Pertama,
Menara Giralda. Giralda merupakan salah satu menara terindah di benua Eropa.
Menara ini dulunya adalah minaret atau menara Masjid yang kini beralih fungsi
sebagai menara lonceng Katedral Sevilla.
Kemudian
ada Alcazar Sevila yang lokasinya tak jauh dari menara La Giralda. Bangunan
spektakuler ini ornament dindingnya memuat skrip berbahasa Arab termasuk frasa
Wa La Ghalib ill Allah artinya Tiada pemenang kecuali Allah. Arsitektur ini merupakan
refleksi dari arsitektur yang sejenis di istana Alhambra.
Mulanya,
istana ini merupakan sebuah benteng pertahanan bangsa Moor. Ketika Dinasti
Muwwahidun berkuasa, benteng pertahanan tersebut diubah menjadi kompleks tempat
tinggal raja dengan penambahan beberapa bangunan. Komplek istana raja tersebut
dikenal dengan nama Al-Muwarak.
Lalu,
di Sevilla juga ada menara emas Torre del Oro. Sebuah menara yang dibangun
sebagai tempat pengawasan untuk mempertahankan kota Sevilla dari serangan
musuh. Menara emas ini mengontrol akses menuju pelabuhan kota. Torre del Oro
memiliki rangkaian rantai raksasa yang menyambung dengan menara lain di
seberang sungai yaitu Torre de la Plata. Rantai tersebut berguna untuk mencegah
invasi kapal pasukan kerajaan Kristen masuk ke dalam kota.
4. Toledo
![]() |
Huffington Post |
Toledo
yang terletak di daerah otonomi Castilla la Mancha ini pernah menjadi ibukota
kerajan Spanyol sebelum kedatangan bangsa Moor pada abad ke-8. Toledo pernah
menjadi salah satu kota pada masa pemerintahan Islam di Spanyol.
Bangsa
Arab yang berkuasa di kota ini menyebut Toledo ini dengan Tulaytullah. Pada
masa kekuasaan Islam, Toledo pernah dikenal dengan tingkat toleransi kehidupan
beragama yang tinggi. Yahudi, Kristen dan Islam hidup berdampingan secara
harmonis. Masa itu disebut dengan La Convivencia (The Coexistence).
La
Convivencia juga menjadikan Toledo sebagai pusat penerjemahan ilmu pengetahuan.
Ilmuwan Muslim, Yahudi, dan Kristen bahu-membahu menerjemahkan beragam
manuskrip ilmiah dari bahasa Arab dan bahasa Latin.
Di Toledo,
ada Katedral Toledo yang merupakan saksi bagi perkembangan ilmu pengetahuan di
sana. Sisa-sisa manuskrip ilmiah hasil terjemahan dari ilmuwan Muslim, Yahudi
dan Kristen yang tak terbakar tersimpan di dalam katedral ini.
Kemudian
ada juga Mezquita Cristo de la Luzz. Masjid ini dibangun pada tahun 999 M oleh
bangsa Moor. Awalnya, masjid ini bernama Masjid Bab Al Mardum, mengambil nama
dari gerbang kota Toledo yang letaknya 20 m dari Masjid. Lantai Masjid masih
beralas tanah dengan pilar-pilar yang desainnya dipengaruhi oleh Masjid Agung
Cordoba.
Selain
masjid tersebut, masih banyak peninggalan Islam lainnya, meskipun banyak bagian
dari bangunan tersebut telah diubah. Namun, ciri khas dan arsitekturnya masih
terlihat jika itu merupakan peninggalan Islam. (njs/dbs) Artikel sudah Tayang di http://www.gomuslim.co.id/
Sumber:
Abdul Syukur Al-Azizi. 2017. Sejarah Terlengkap Peradaban Islam.
Yogyakarta:Nokta