Tampilkan postingan dengan label Peradaban Islam. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Peradaban Islam. Tampilkan semua postingan

Jumat, 22 Februari 2019

Pemain Spanyol Muslim Pertama di Dunia yang bermain di Liga Primer Inggris

Pada tahun 2013 lalu, jurnalis BBC, Rob Crowling, menyebut bahwa Islam sudah mengubah kultur sepak bola baik secar khusus di Inggris, maupun secara umum dalam lingkup global.

Banyak perubahan serta adaptasi yang dilakukan oleh sebuah klub karena mereka memiliki pemain Muslim.
Pemain Spanyol Muslim Pertama di Dunia yang bermain di Liga Primer Inggris
Nayim / Mohammed Ali Amar
Begitu pula pesepak bola Muslim yang mesti melakukan banyak penyesuaian ketika bermain di kesebelasan tertentu.

Ibadah puasa di bulan Ramadan adalah yang paling kentara, sebab sudah banyak sekali pemain Muslim yang memilih untuk tetap menjalankan ibadah tersebut meski di hari pertandingan.

Lalu soal sikap mereka untuk tidak terlibat dalam kegiatan sponsor klub yang berhubungan dengan minuman keras dan judi, serta selebrasi sujud yang kian marak, menjadi hal mencolok yang dilakukan oleh para pemain Muslim.

Beberapa kesebelasan baik di Liga Primer maupun divisi-divisi di bawahnya, dimiliki oleh pengusaha asal Timur Tengah beragama Islam.

Dan seperti yang diketahui, beberapa stadion di Inggris kini bahkan sudah membuat ruang ibadah khusus untuk para pemain Muslim mereka.

Bahkan mesti dicatat bahwa pemain termahal di sepak bola Inggris saat ini, Paul Pogba, juga merupakan seorang Muslim.

Adalah Mohammed Ali Amar yang memiliki sapaan akrab Nayim, yang menjadi sosok Muslim pertama yang bermain di Liga Primer Inggris.
Pemain Spanyol Muslim Pertama di Dunia yang bermain di Liga Primer Inggris
Nayim / Mohammed Ali Amar
Nayim mengawali apa yang kemudian selanjutnya terus terjadi hingga berdekade-dekade selanjutnya. Setelah Nayim, dalam setiap musimnya ada sekitar 50 pemain di Liga Primer Inggris yang beragama Islam.

Alumnus La Masia yang lama berkarier di Tottenham Hotspur

Nayim merupakan kelahiran Ceuta, Spanyol. Seperti yang diketahui karena daerah ini tidak jauh dari wilayah Afrika Utara, maka cukup banyak warga di daerah ini yang merupakan keturunan wilayah tersebut.

Nayim merupakan satu dari sekian banyak warga Ceuta yang memiliki leluhur dari daerah Maghribi. Bahkan Ceuta ini sendiri memiliki nama dalam dialek Arab yaitu Sabtah.
Pemain Spanyol Muslim Pertama di Dunia yang bermain di Liga Primer Inggris
Pemain Spanyol Muslim Pertama di Dunia yang bermain di Liga Primer Inggris
Pada usia 12 tahun, Nayim meninggalkan Ceuta untuk bergabung ke La Masia. Nayim berada di akademi usia muda Barcelona tersebut pada periode 1979 hingga 1985.

Lalu tetap bertahan di sana hingga ia bermain untuk tim senior Blaugrana pada tahun 1988. Apabila data tersebut benar, maka Nayim berada satu angkatan dengan Pep Guardiola dan pelatih timnas Indonesia saat ini, Luis Milla.

Nayim tiba di Inggris pada November 1988 dengan status sebagai pemain pinjaman dari Barcelona ke Tottenham Hotspur.

Tampil mengesankan di musim perdananya, klub asal London tersebut kemudian memilih untuk mempermanenkan Nayim.

Musim selanjutnya, Tottenham resmi memboyong Nayim dengan transfer sebesar 400 ribu paun, angka yang sebenarnya cukup tinggi pada masa itu.

Musim selanjutnya menjadi yang terbaik bagi Nayim. Berposisi sebagai gelandang, ia menjadi pelayan setia bagi Paul Gascoigne yang tengah mengalami masa-masa terbaik dalam kariernya.

Nayim kemudian berhasil membawa Tottenham meraih gelar juara Piala Liga pada musim kompetisi 1990/1991.

Nayim berada di Inggris selama lima musim. Ia memiliki karier yang cukup baik di sana.

Ia bertahan di Tottenham hingga tahun 1993, atau tepatnya di musim perdana level tertinggi sepak bola Inggris berubah menjadi kompetisi modern, Liga Primer Inggris.

Persembahan terakhirnya untuk Tottenham adalah ketika ia mencetak hat-trick di Piala FA melawan Manchester City.

Nayim memang pemain Muslim pertama yang berkarier di Liga Primer Inggris. Meskipun demikian, rasanya para penggemar Tottenham di masa kini jelas tidak mengetahui banyak soal Nayim.

Terlebih lagi nama Nayim lebih harum di tanah kelahirannya sendiri, Spanyol.

Nayim kembali ke Spanyol setelah Real Zaragoza menebusnya dengan nilai transfer 500 ribu paun kepada Tottenham.

Di sana, nama Nayim melegenda. Penyebabnya adalah gol detik terakhir pertandingan yang ia cetak ke gawang Arsenal di partai final Piala Winners pada tahun 1995.

Lebih spesialnya lagi, Nayim melakukanya dengan sebuah tendangan lob cantik dari jarak 40 meter yang kemudian memperdaya kiper Arsenal saat itu, David Seaman.

Semusim sebelum kesuksesan membawa Zaragoza merengkuh trofi Piala Winners, Nayim juga  berhasil membawa kesebelasan asal timur laut Spanyol tersebut menjuara Copa del Rey.

Banyak suporter Real Zaragoza, memiliki kenangan manis terkait Nayim.

Jelang Piala Dunia 1998 di Prancis, Nayim hengkang dari Zaragoza ke Logrones. Di sana ia menikmati akhir-akhir kariernya hingga kemudian pensiun pada tahun 2000.

Nayim sempat terjun ke dunia kepelatihan dan menjadi bagian staf Marcelino Garcial Toral ketika yang bersangkutan menangani Real Zaragoza.

Sejak Mei 2016 lalu, Nayim yang merupakan pesepak bola Muslim pertama di Liga Primer Inggris itu, kembali ke kampung halamannya dan berbakti untuk tim daerah asalnya AD Ceuta FC sebagai direktur olahraga.

Author: Aun Rahman (@aunrrahman)

Sumber : https://football-tribe.com/indonesia/2018/03/07/nayim-pemain-muslim-pertama-di-liga-primer-inggris/

Kamis, 21 Februari 2019

4 Destinasi Peninggalan Peradaban Islam di Eropa

Punya rencana berkunjung ke Eropa? Bukan hanya menikmati kopi dari kafe di Perancis atau berbelanja di berbagai pusat perbelanjaan di Eropa yang dapat dilakukan untuk mengisi perjalanan Anda.

Salah satu kegiatan lain yang bisa dilakukan adalah wisata religi, yakni berkunjung ke tempat-tempat bersejarah bagi berbagai umat beragama.
Peninggalan Peradaban Islam di Eropa
Keindahan Mesjid
Berbicara mengenai religi di Eropa, Islam pun pernah meninggalkan jejak kejayaannya di sana. Faktanya,  peradaban Islam di Eropa sudah dimulai dari abad ke-7 karena adanya migrasi yang dilakukan secara masif oleh umat muslim.

Keempat negara di Eropa berikut memiliki tempat bersejarah yang menjadi saksi peradabannya.

Tidak kalah dengan tempat wisata religi ternama di negara Islam, kecantikan negara-negara berikut juga dapat dimanfaatkan sebagai objek wisata sekaligus tempat untuk mempelajari peradaban yang megah tersebut. Tertarikkah Anda mengunjunginya?

1. Spanyol

Negara yang terkenal dengan Corrida de torros atau olahraga adu banteng ini, banyak ditinggali jejak-jejak peradaban umat Islam.
Peninggalan Peradaban Islam di Eropa
Spanyol Muslim
Keindahan arsitektur dan kemegahan bangunan-bangunannya merupakan salah satu hal yang mendapat pengaruh dari nuansa Islam pada masa lampau.

Jika Anda berkunjung ke Eropa, jangan sampai melewatkan kesempatan menyaksikan keindahan yang ditawarkan negara yang satu ini.

Kejayaan Islam di Spanyol merupakan awal mula berkembangnya peradaban Islam di negara-negara Eropa. Sebagian besar bangunan tua peninggalan Islam di Eropa pun masih ada dan bisa dikunjungi.

Jika Anda berlibur ke Spanyol, Anda dapat turut menyaksikan penggalan kisah sejarah Islam di Eropa ini dengan mengunjungi kota Cordoba, Seville, atau Granada.

Ketiga kota ini memang terkenal akan jejak-jejak peradaban muslimnya. Bangunan kuno nan megah tidak akan sulit Anda temui.

Salah satu bangunan yang paling terkenal adalah Masjid Cordoba dan Mezquita, pasalnya masjid ini dianggap sebagai lambang kesatuan muslim, kristen, dan yahudi.

2. Bosnia-Herzegovina

Negara pecahan Uni Soviet ini dikabarkan sebagai negara yang multireligius. Keragaman agama yang ada di dalamnya menjadikan keberadaan penduduk agama tertentu sebagai mayoritas tidak pernah mutlak.
Peninggalan Peradaban Islam di Eropa
Bosnia Mosque
Tidak hanya dihuni oleh penduduk penganut agama Islam, penduduk beragama Kristen Ortodoks, Protestan, Katolik, hingga beragam agama lainnya hidup berdampingan secara harmonis di negara ini.

Pada waktu silam, Islam masuk ke Negara Bosnia bersamaan dengan invasi kerajaan Ottoman. Keberadaan jembatan tua Stari Most di Bosnia merupakan bukti peninggalan kejayaan Islam di Eropa pada masa lampau.

Keberadaan dua menara yang melindungi pintu masuk ke jembatan, serta bebatuan kapur tenelija yang melapisi jembatan ini menjadi ciri khas kesederhanaannya yang elegan.

Terdapat pula bangunan-bangunan masjid yang masih berdiri kokoh di Old Town Bosnia-Herzegovina yang dapat Anda lihat keunikannya.

3. Yunani

Museum Benaki merupakan bangunan bersejarah yang dapat menampilkan jejak peninggalan Islam Eropa selama 13 abad, pada zaman dahulu. Museum ini menyorot peranan Islam di Mediterania.
Peninggalan Peradaban Islam di Eropa
Yunani Mosque
Tzisakaris Mosque adalah destinasi yang patut Anda kunjungi ketika berkunjung ke Yunani. Selain Masjid Tzistarakis di Monastiraki, terdapat masjid masjid lain seperti Parthenon, Masjid Fatih Sultan yang bisa Anda telusuri keindahannya.

4. Perancis (La Grande Mosquee de Paris)

Tidak hanya Eiffel Tower yang mengandung banyak nilai historis. Beberapa tempat di Perancis lainnya bahkan ada yang mengandung kisah sejarah peradaban Islam yang pernah berjaya di Eropa.
La Grande Mosquee de Paris
La Grande Mosquee de Paris
Keberadaan La Grande Mosquee yang menawan di jantung Kota Paris merupakan salah satu contohnya.

Melalui para imigran dari Aljazair, Maroko, Libya, dan lainnya, peradaban Islam ini di Eropa berkembang dengan pesat pada abad ke-19 dan ke-20 M, khususnya di kawasan Perancis.

Negara Perancis juga sempat dinobatkan sebagai negara dengan penduduk muslim terbanyak di Eropa, karena jumlah pemeluk Islam sudah melampaui 7juta jiwa.

Sampai saat ini pun terdapat ribuan masjid yang berdiri kokoh di negari spaghetti ini. Kalau mampir ke Paris saat berlibur, lengkapi wisata Eropa Anda dengan mengunjungi Museum Louvre.

Pada 2012 lalu, museum ini sudah meresmikan salah satu bangunannya sebagai memoar yang berisi peninggalan-peninggalan sejarah agama Islam di Eropa sejak era kejayaan hingga kini.

Dengan mengunjungi tempat-tempat yang mengandung sejarah Islam di Eropa, Anda tidak hanya mengisi waktu berlibur dengan bersenang-senang, namun sekaligus mendapatkan pengetahuan tentang sejarah Islam.
Sumber Artikel https://www.zurich.co.id/id-id/blog/articles/2017/07/menelusuri-4-destinasi-peninggalan-peradaban-islam-di-eropa

Senin, 30 Juli 2018

JEJAK ISLAM DI ITALIA || SISILIA KOTA PERADABAN ISLAM DI ITALIA

Sejarah Islam di Italia bermula pada abad ke-9: ketika Sisilia dan beberapa wilayah di Semenanjung Italia menjadi bagian kekuasaan Ummah Muslim antara tahun 828 (Penaklukan Muslim Sisilia) dan pada tahun 1300 (kehancuran benteng pertahanan Islam terakhir di Lucera, Puglia), Islam hampir tidak ada lagi di Italia sejak zaman penggabungan negara pada tahun 1861 hingga tahun 1970-an, saat gelombang pertama imigran dari Afrika Utara mulai tiba.
JEJAK ISLAM DI ITALIA || SISILIA KOTA PERADABAN ISLAM DI ITALIA
Wikipedia || Peperangan Ostia

Bangsa tersebut, umumnya berasal dari bangsa Berber dan Arab, yang kebanyakan datang dari Maroko. Sebagian juga datang dari Albania, dan beberapa tahun kemudian, mereka juga diikuti oleh orang-orang Mesir, Tunisia, Senegal, Somalia, Pakistan dan lain-lain.

Saat ini, terdapat 60.000 orang berkebangsaan Italia yang beragama Islam. Mereka merupakan orang asing yang menjadi warga negara Italia dan penduduk asli Italia yang memeluk Islam.

Islam tidak secara formal diperkenalkan oleh negara di Italia di samping menjadi kepercayaan terbesar kedua setelah Katolik. Kepercayaan lain termasuk Yahudi dan grup yang lebih kecil seperti Gereja Sidang-Sidang Jemaat Allah dan Gereja Advent Hari Ketujuh, telah disetujui oleh pemerintah Italia. Pengenalan resmi telah memberikan kepercayaan tersebut sebuah kesempatan menguntungkan dari "pajak agama" nasional yang dikenal sebagai Delapan per seribu.
wikipedia || Istana lama Emir: Palazzo dei Normanni

Sejak awal abad ke-7 dan ke-8, sebagian bangsa Lombard, salah satu dari bangsa Jerman yang menguasai sebagian Italia, memilih meninggalkan kepercayaan Arianisme dan memeluk Islam di samping Katolik, sedangkan al-Ankubarti umumnya berjuang sebagai tentara sewaan dalam pasukan Arab di pantai Mediterrania Afrika, khususnya Ifriqiyah-Tunisia, dan juga Saqaliba oleh masyarakat Muslim Arab. Di Palermo Tengah, sebuah distrik diberi nama Saqaliba. Orang Sisilia-Saqaliba terkenal dari abad ke-10 adalah Gawhar Al-Siqilli, seorang pemimpin militer Fatimiyyah dan yang mendirikan Cairo. Orang Sisilia-Saqaliba lain, adalah dari bangsa Slavia Sabir al-Fata, yang menaklukkan Taranto dan Otranto pada tahun 927.

Muslim Arab di Italia || Sejarah Islam di Italia selatan

Serangan Arab pertama terhadap Sisilia-Bizantium pada tahun 652, 667, dan 720 mengalami kegagalan; Syracuse dapat ditaklukkan untuk pertama kalinya untuk sementara waktu pada tahun 708, namun sebuah invasi yang direncanakan pada tahun 740 gagal dilaksanakan karena pemberontakan Berber dari Maghreb yang berlangsung hingga tahun 771 dan perang sipil di Ifriqiyah berlangsung hingga tahun 799. Sardinia bagaimanapun berhasil dikuasai Islam dalam beberapa tahapan pendudukan yang berlangsung pada tahun 711, 720, dan 760 secara berturut-turut. Pulau Italia Pantelleria dapat ditaklukkan oleh bangsa Arab pada tahun 700.

Muslim di Sisilia || Emirat Sisilia

Untuk mengakhiri pemberontakan pasukannya, hakim Aghlabiyyah dari Ifriqiyah mengirimkan para perjuang Arab, Berber, dan Andalusia untuk menaklukkan Sisilia pada tahun 827, 830, dan 875, dengan dipimpin oleh Asad bin al-Furat. Pada tahun 902, hakim Ifriqiyah menjadikan dirinya sendiri untuk memimpin pasukan perang untuk bertempur di pulau tersebut.
wikipedia || San Giovanni degli Eremiti : Simbiosis Arabia - Byzantium - Normandia

Hakim dari Sisilia, yang memberontak melawan Konstantinopel, dijuluki oleh kaum Muslim (disebut Saraken oleh orang Eropa) sebagai penolong. Pada tahun 831 Palermo jatuh ke tangan mereka, kemudian pada tahun 843 diikuti Messina, pada tahun 878 Syracuse, pada tahun 902 Taormina, pada tahun 918 Reggio Calabria di daratan utama, dan pada tahun 964 Rometta, dan yang benteng Bizantium terakhir yang tersisa di Sisilia.

Keberhasilan pertanian Sisilia di bawah kekuasaan Arab menjadikan pertanian tersebut terkenal di bidang ekspor. Seni dan kerajinan tangan menjadi berkembang pesat di kota itu. Palermo, ibu kota Arab di pulau itu, memiliki 300.000 penduduk saat itu, lebih banyak dari hasil penggabungan seluruh kota di Jerman. Pada awal abad ke-11, umat Muslim menjadi setengah populasi Sisilia, dengan bangsa Arab mendominasi utara pulau di sekitar Palermo dan bangsa Berber di area sekitar Agrigento di wilayah selatan.

Peperangan di Ostia tahun 849 mengakhiri serangan Arab ketiga di Roma.

Emirat di Apulia

Dari Sisilia, bangsa Muslim mulai pindah ke daratan utama dan menguasai Calabria. Pada tahun 835 dan kemudian tahun 837, Adipati Naples berjuang melawan Adipati Benevento yang diminta oleh bangsa Muslim untuk membantu. Pada tahun 840, kota Taranto dan Bari jatuh ke tangan bangsa Muslim, dan pada tahun 841, Brindisi juga mengalami kejatuhan.

Capua dapat ditaklukkan, Benevento, yang saat itu di bawah kekuasaan bangsa Frank, dapat dikuasai pada tahun 840-847 dan tahun 851-52. Serangan bangsa Arab terhadap Kota Roma pada tahun 843, 846 dan 849 berhasil digagalkan. Pada tahun 847, Kota Taranto, Bari, dan Brindisi menyatakan menjadi emirat independen dari Aghlabiyyah. Selama beberapa dekade, bangsa Muslim memerintah Mediterrania dan menyerang kota-kota pesisir Italia. Pada tahun 868-870, Kota Ragusa di Sisilia masih dalam kekuasaan bangsa Arab.

Hanya setelah kejatuhan Malta tahun 870, Kristen dunia barat berhasil dalam memperbaiki angkatan perang melawan Muslim. Kaisar Franko-Romawi Louis II menaklukkan Brindisi dan menumpas bangsa Arab di Bari tahun 871, namun kemudian jatuh tertawan Aghlabiyyah. Sebagai gantinya, Byzantium menaklukkan Taranto tahun 880.

Sejumlah kecil benteng Arab di selatan bertahan hingga tahun 885, contohnya Santa Severina Crotone di Calabria. Tahun 882, bangsa Muslim dijumpai di mulut Sungai Garigliano antara Naples dan Roma basis baru jauh di utara, yang bersatu dengan Gaeta, dan menyerbu Campania seperti Sabinia di Lazio. Seratus tahun kemudian, Byzantium disebut bangsa Arab Sicilia sebagai pendukung melawan kempanye Kaisar Jerman Otto II. Mereka mengalahkan Otto di Taranto tahun 982 dalam pertempuran di Crotone dan dalam 200 tahun berikutnya sebagian besar digantikan dalam mencegah penggantinya sejak memasuki Italia selatan.

Tahun 1002, Bari dikuasai lagi oleh bangsa Arab, namun kemudian dikuasai lagi oleh Byzantium. Melus (Melo), Emir Bari 1009-1019, melawan Byzantium dan dijuluki oleh orang Normandia sebagai penyelamat. Melus, berasal dari Lombard-Arabi, digambarkan sebagai Ismail dalam sulaman emas "Sternenmantel", yang diberikan kaisar Jerman Henry II.

Setelah Aghlabiyyah dikalahkan di Ifriqiya, Sisilia jatuh pada abad ke-10 kepada pengganti Bani Fatimiyah mereka, namun mengklaim kemerdekaan setelah pertempuran antara Islam Sunni dan Islam Syi'ah di bawah Kalbids.

Invasi di Piedmont

Setelah mereka menguasai kekaisaran Visigoth di Spanyol, bangsa Arab dan Barbar 729-765 dari Septimania dan Narbonne melakukan pengepungan di Italia utara, dan tahun 793 menyerbu lagi Perancis selatan (Nice 813, 859 dan 880). Tahun 888 Muslim Andalusia mengubah pasukan baru di Fraxinet dekat Frejus di Provinsi Perancis, dari mana mereka mengawali pengepungan sepanjang pesisir dan di dalam Perancis.

Tahun 915, setelah Pertempuran Garigliano, bangsa Muslim kehilangan pasukan mereka di selatan Lazio. Tahun 926 Raja Hugh dari Italia memerintah bangsa Arab untuk bertempur mempertahankan Italia utara yang direbut miliknya. Tahun 934 dan 935 Genua dan La Spezia diserang, diikuti oleh Nice pada tahun 942. Di Piedmont, bangsa Muslim menempuh sejauh Asti dan Novi, yang bergerak ke utara sepanjang lembah Rhône dan bagian barat Alps.

Setelah kekalahan Pasukan Burgundy, Tahun 942-964 mereka menguasai Savoy dan menduduki sebagian Switzerland (952-960). Kota Swiss seperti Saratz tetap menggunakan lambang keberadaan Arab di wilayah itu. Untuk melawan bangsa Arab, Kaisar Berengar I, sainggan Hugh, memerintah bangsa Hungaria, di mana dalam pergerakannya, mereka menghancurkan utara Italia. Di bawah tekanan Raja Jerman, Fraxinet harus menyerah pada tahun 972, namun tiga puluh tahun kemudian, pada tahun 1002, Genoa diserbu, dan pada tahun 1004 Pisa.

Pisa dan Genoa bergabung untuk mengakhiri aturan Muslim hingga Corsica (Islam 810/850-930/1020) dan Sardinia. Sejak 1015 Sardinia dilindungi oleh armada Emir Andalusia Dénia di Spanyol, yang dikalahkan oleh persatuan bangsa Italia tahun 1016 dan kemudian setelah invasinya tahun 1022. Hanya pada tahun 1027 bangsa Italia berhasil dalam mengalahkan Muslim Sardinia; pergolakan Muslim terakhir berakhir tahun 1050.

Sisilia di Bawah Normandia

Budaya dan perekonomian di Sicily yang berawal di bawah Kalbid terhambat oleh pertempuran dalam, yang diikuti dengan intervensi, tahun 1027, oleh Zirids Tunisia, dan oleh Pisa (1030-1035) dan Byzantium. Sicily Timur (Messina, Syracuse dan Taormina) dikuasai oleh Byzantium tahun 1038-1042. Tahun 1059 kemudian bangsa Normandia dari Italia selatan, dipimpin oleh Roger I, bergabung dalam pertempuran.

Bangsa Normandia menduduki Reggio pada tahun 1060 (tahun 1027 merebut dari Arab oleh Byzantium). Tahun 1061 Messina jatuh ke tangan Normandia; sebuah invasi oleh Hammadid Algeria untuk memelihara peraturan Islam yang terhambat pada tahun 1063 oleh armada Genoa dan Pisa. Kekalahan Palermo tahun 1072 dan Syracuse tahun 1088 tidak dapat dicegah. Noto dan pertahanan Muslim terakhir di Sicily jatuh pada tahun 1091. Tahun 1090-91 bangsa Normandia juga menduduki Malta; Pantelleria jatuh pada tahun 1123.

Populasi Muslim penting tersisa di Sicily di bawah Normandia.[3][4] Roger II yang menjadi tuan rumah di wilayahnya, bersama yang lain, geografer terkenal Muhammad al-Idrisi dan penyair Muhammad bin Zafar. Saat pertama, umat Muslim bertoleransi dengan bangsa Normandia, namun kemudian tekanan dari Paus menjadikan diskriminasi terhadap mereka meningkat; banyak masjid dihancurkan atau dijadikan gereja. Normandia Sisilia pertama tidak ambil bagian dalam Perang Salib, namun mereka segera melakukan sejumlah invasi dan pemberontakan di Ifriqiya, sebelum mereka dikalahkan di sana setelah tahun 1157 oleh Almohad.

Kehidupan tenang bersama di Sicily akhirnya berakhir dengan kematian Raja William II tahun 1189. Orang Muslim terpilih bermigrasi saat itu. Pengetahuan medis mereka dipertahankan di Schola Medica Salernitana; simbiosis Arabi-Byzantium-Normandia dalam seni dan arsitektur diabadikan sebagai Gaya Arsitektur Roma Sisilia. Pelarian Muslim yang tersisa, menjadi contoh Caltagirone di Sicily, atau bersembunyi dalam gunung dan lanjutan penentangan terhadap Dinasti Hohenstaufen, yang mengatur pulau dari tahun 1194. Dalam tanah kebanggaan pulau, Muslim dilafalkan oleh Ibnu Abbad, Emir Sicily terakhir.

Untuk mengakhiri pergolakan ini, kaisar Frederick II, pengikut Perang Salib, manghasut kebijakan "pembersihan" etnis dan agama, berkaitan dengan tekanan Papal namun juga dalam perintah untuk menjadikan kemampuan pasukan loyal yang tidak dapat terpengaruh oleh saingan Kristen (baron lokal dan raja asing, seperti Paus).

Tahun 1224-1239 dia mendeportasi 20.000-30.000 Muslim dari Sicily menuju koloni di bawah kendali militer di Lucera di Apulia, kira-kira 20 kilometer barat laut Foggia dan 150 kilometer barat laut Bari. Dia menjadikan koloni otonomi dan mendukung mereka, dengan demikian membantu kebudayaan Muslim di Italia untuk terakhir kalinya. Tahun 1249 dia menolak Muslim dari Malta.

Frederick memiliki pasukan pengaman Muslim, berbahasa Arab dan mengenakan Mantel Penobatan yang dibuat oleh penjahit Arab, menyebabkan paus membuangnya sebagai "Sultan Lucera". Saat kematian Frederick, menurut dugaan 60.000 Muslim tinggal di Lucera. Setelah kejatuhan Hohenstaufen dalam Pertempuran Benevento (1266), Muslim bertempur berdampingan dengan Staufer Sisilia, dan pengikut Perang Salib yang kalah pada tahun 1291. Lucera akhirnya dapat dikalahkan tahun 1300 karena hasutan Paus oleh Raja Charles II dari Naples. Populasi Muslim, yang berjumlah kira-kira 100.000, dibunuh dan diperbudak.

Ottoman di Otranto

Apulia termasuk dalam Kerajaan Naples dan berdiri di bawah peraturan Spanyol sejak pertengahan abad ke-15. Orang Spanyol telah memulai serangan terakhir dalam pendudukan Granada tahun 1481. Tumpuan Islam terakhir di Spanyol menyebabkan keputusasaan untuk dapat membantu semua negara Islam Mediterania.

Kekaisaran Ottoman, pada tahun 1453 di bawah Sultan Mehmed II telah menduduki Konstantinopel dan Galata, tahun 1475 tumpuan terakhir Genuas di Laut Hitam dan tahun 1479 Koloni Venetian Euboea di Yunani, tahun 1480 menyelesaikan serangan pengalih keraguan di teritorial Spanyol di Italia selatan, setelah tahun 1479 pasukan Turki telah memasuki Friuli di Italia utara (dan kemudian 1499-1503).

Kota pelabuhan Apulia dari Otranto, berlokasi sekitar 100 kilometer tenggara Brindisi, dikuasai dan diubah untuk digunakan sebagai kepala jembatan bangsa Turks, namun diserahkan lagi tahun 1481, ketika Mehmed meninggal dan Konstantinopel menyaksikan peperangan untuk takhta.

Cem, orang yang mendapat takhta Ottoman, dikalahkan di samping dukungan paus; dia melarikan diri dengan keluarganya Kerajaan Naples, di mana keturunan laki-lakinya dianugerahkan dengan sebutan Principe de Sayd oleh Paus tahun 1492. Mereka tinggal di Naples hingga abad ke-17 dan di Sisilia hingga 1668 sebelum merelokasi ke Malta.

Serangan pada abad ke-16

Hal ini menjadi perdebatan jika Otranto bermaksud untuk menjadikan pasukan dalam pertempuran berikutnya. Sultan Ottoman tidak pernah menyerahkan ambisi mereka untuk mengakhiri Kristen di Roma dan menerapkan kedaulatan Islam.

Setelah pendudukan Ragusa (Dubrovnik) dan Hungaria tahun 1526 dan kekalahan pasukan Turki di Vienna tahun 1529, pasukan Turki menyerang kembali Italia selatan. Tahun 1512/1526 Ottoman menduduki Reggio dan tahun 1537 bagian Calabria dan pada tahun 1538 mengalahkan Pasukan Venesia. Tahun 1539 Nice dikepung oleh bangsa Barbaria (Pengepungan Nice), namun percobaan penguasaan Turki di Sisilia gagal, seperti percobaan pendudukan Pantelleria tahun 1553 dan pengepungan Malta tahun 1565.

Spanyol, penyumbang terbesar untuk kejayaan Kristen „Persaingan Suci“ dalam pertempuran Lepanto tahun 1571 dibuat oleh Republik Venice, antara 1423 (dan khususnya sejak 1463) dan 1718 memerangi delapan perang pantai terhadap Kekaisaran Ottoman. Artikel ini sudah tayang di https://id.wikipedia.org/wiki/Islam_di_Italia

Rabu, 04 Juli 2018

JEJAK ISLAM DI SPANYOL || PERADABAN DAN PENINGGALAN SEJARAH ISLAM


Jika saat kini kita mengenal Spanyol karena Madrid dan Barcelona, maka jangan lupa Islam pun pernah mencatatkan sejarah membanggakan di Andalusia. Bahkan, di negeri Matador itu, Islam pernah mencapai puncak kejayaannya. Bukti-bukti peradaban Islam pun masih ada dan bisa ditelusuri hingga kini karena sebagian tempat telah menjadi situs sejarah berharga sekaligus objek wisata.
JEJAK ISLAM DI SPANYOL || PERADABAN DAN PENINGGALAN SEJARAH ISLAM
I'm Proud To be Muslim

Selama lebih dari tujuh abad, dari 8 M sampai 15 M, peradaban Islam pernah berakar kuat di Spanyol. Wilayah kekuasaan Islam itu lebih dikenal dengan Andalusia. Islam mulai memasuki negeri ini pada masa Khalifah Al-Walid dari Dinasti Umayyah yang berpusat di Damaskus. Sebelum melakukan invasi ke daratan Eropa, umat muslim ketika itu telah berhasil menguasai Afrika Utara.

Kemajuan Peradaban Islam di Spanyol
Islam berkuasa di Spanyol selaha ratusan tahun. dalam kurun waktu yang sangat lama itu, berbagai kemajuan berhasil dicapai, baik dalam bidang ilmu pengetahuan maupun arsitektur bangunan.

Di bidang filsafat misalnya, Islam berperan sebagai jembatan penyebrangan yang dilalui ilmu pengetahuan Yunani-Arab ke Eropa pada abad ke-12. Tercatat sejumlah tokoh filsafat pun muncul seperti Ibnu Bajjah, Ibnu Thufail sampai Ibnu Rusyd dari Cordoba.

Lalu di bidang kedokteran, ada juga tokoh yang sangat populer pada abad ke-12 yaitu Ibnu Sina. orang Barat mengenalnya dengan panggilan Avicenne. Ia membuat sebuah karya besar yaitu buku berjudul Al-Qanun.

Dunia kedokteran Barat juga berhutang budi pada Az-Zahrawi yang dikenal sebagai orang pertama yang mengenalkan teknik pembedahan manusia. Az-Zahrawi menyusun ensiklopedi pembedahan yang karya ilmiahnya dijadikan referensi dasar bedah kedokteran selama ratusan tahun. sejumlah universitas termasuk yang ada di Barat pun menjadikan karyanya ini sebagai acuan.

Kemudian di bidang Sains, ada banyak nama yang menjadi pencetus awal, misalnya Abbas bin Firnas yang pertama kali mencoba menemukan alat transportasi penerbangan. Ada juga nama Az-Zarqalli, astronom muslim kelahiran Cordoba yang pertama kali mengenalkan astrolable, sebuah instrument yang digunakan untuk mengukur sebuah bintang dari horizon bumi. Penemuan ini menjadi revolusioner karena sangat membantu navigasi laut.

Sementara pakar geografi, Al-Idrisi, yang lahir di Ceuta pada 1909 M juga menemukan dan memperkenalkan teknik pemetaan dan metode proyeksi. Sebuah metode yang sama dengan yang dikembangkan Mercator, 4 abad kemudian.

Selain itu, ada nama Ibrahim bin Yahya an-naqqash yang terkenal dalam ilmu astronomi. Ia dapat menentukan waktu terjadinya gerhana matahari dan menetukan waktu lamanya. Ia juga berhasil membuat teropong modern yang dapat menentukan jarak antara tata surya dan bintang-bintang.

Di bidang arsitektur bangunan, tak bisa dibantah lagi bahwa peradaban Islam di Spanyol telah menyumbangkan karya yang luar biasa. Beberapa diantaranya pembangunan megah peninggalan Islam adalah Masjid Cordoba, Medina Az-Zahra, Istana Alijaferia di Zaragoza, tembok Toledo, istana Alhambra di Granada, dan lain-lain.

Bukti Peninggalan Islam di Spanyol
Ada beberapa bukti peninggalan di Spanyol yang menjadi saksi sejarah peradaban Islam di tahah Matador.

1. Granada
JEJAK ISLAM DI SPANYOL || PERADABAN DAN PENINGGALAN SEJARAH ISLAM
Kisah Muslim

Granada merupakan kerajaan Islam terakhir yang berkuasa di Spanyol. Di kota ini, Sultan Muhammad bin al-Ahmar mendirikan kerajaan Bani Ahmar. Pada puncak keemasannya, dinasti ini berhasil mendirikan bangunan yang monumental dan menjadi symbol kejayaan Islam yaitu istana Alhambra.

Nama Alhambra sendiri diambil dari bahasa Arab, hamra, bentuk jamak dari ahmar yang berarti merah. Dinamakan istana Alhambra karena istana ini banyak dihiasi ubin-ubin dan bata-bata berwarna merah, serta penghias dindingn yang agak kemerah-merahan dengan keramik yang bernuansa seni Islami, selain marmer-marmer yang putih nan indah.

Istana ini juga dilengkapi dengan taman dan bunga-bunga. Istana Alhambra dikelilingi oleh benteng dengan plesteran yang kemerah-merahan. Yang unik lagi pada bagian luar dan dalam istana ini ditopang oleh pilar-pilar panjang sebagai penyangga dan penghias istana. Dinding luar dan dalam istana banyak dihiasi kaligrafi dan ukiran khas yang sangat sulit dicari tandingannya hingga kini.

2. Cordoba
JEJAK ISLAM DI SPANYOL || PERADABAN DAN PENINGGALAN SEJARAH ISLAM
jumrah online media

Cordoba terletak di sebelah selatan Spanyol dan merupakan salah satu kota paling kaya peninggalan sejarah Islam. Kota ini pernah menjadi ibukota saat pemerintahan Bani Umayah di Spanyol dari tahun 711 sampai 1039 M.

Di Cordoba, ada Mezquita Cathedral atau Masjid Cordoba. Bangunan yang dialihfungsikan sebagai Katedral Cordoba ini awalnyamerupakan sebuah gereja bernama Katedral Saint Vincent yang dibangun tahun 600 M. Ketika Islam berhasil menaklukan Spanyol, gereja tersebut diubah menjadi Masjid.

Masjid Cordoba dibangun pertama kali oleh Abdurrahman I pada tahun 787 M. kemudian diperbesar beberapa kali oleh penerusnya. Di gerbang utama Masjid Cordoba terdapat menara yaitu Torre de Alminar, dengan tinggi sekitar 93 m. Dulunya, menara ini digunakan untuk adzan, tapi sekarang menjadi tempat bergantungnya lonceng Baroque.

Lalu ada juga Medina Azahara yang memiliki kota yang menakjubkan. Dulunya, tempat tersebut adalah kompleks ibukota kekhalifahan Umayah di Andalusia yang terletak 13 km sebelah barat kota Cordoba. Konon, lokasi ini dipilih karena keindahan panoramanya. Kompleks itu dibangun antara tahun 936-940 M yang meliputi gedung pertemuan, masjid, kantor pemerintahan, barak, rumah tempat tinggal, hingga taman.

Ada pula jembatan Cordoba yang membentang diatas sungai Al-Wadi al kabir. Jembatan ini dikenal dengan nama Al-Jisr dan Qantharah Ad-Adhr. Panjangnya sekitar 400 m, lebar 40 m dan tingginya 30 m. Jembatan ini dibangun pada saat manusia belum mengenal sarana transportasi kecuali binatang.

3. Sevilla
JEJAK ISLAM DI SPANYOL || PERADABAN DAN PENINGGALAN SEJARAH ISLAM
islam21c

Orang Arab menyebutnya Asbiliya, kota ini merupakan salah satu saksi kejayaan Islam. Ada beberapa bangunan yang sangat kental dengan arsitektur Islam. Pertama, Menara Giralda. Giralda merupakan salah satu menara terindah di benua Eropa. Menara ini dulunya adalah minaret atau menara Masjid yang kini beralih fungsi sebagai menara lonceng Katedral Sevilla.

Kemudian ada Alcazar Sevila yang lokasinya tak jauh dari menara La Giralda. Bangunan spektakuler ini ornament dindingnya memuat skrip berbahasa Arab termasuk frasa Wa La Ghalib ill Allah artinya Tiada pemenang kecuali Allah. Arsitektur ini merupakan refleksi dari arsitektur yang sejenis di istana Alhambra.

Mulanya, istana ini merupakan sebuah benteng pertahanan bangsa Moor. Ketika Dinasti Muwwahidun berkuasa, benteng pertahanan tersebut diubah menjadi kompleks tempat tinggal raja dengan penambahan beberapa bangunan. Komplek istana raja tersebut dikenal dengan nama Al-Muwarak.

Lalu, di Sevilla juga ada menara emas Torre del Oro. Sebuah menara yang dibangun sebagai tempat pengawasan untuk mempertahankan kota Sevilla dari serangan musuh. Menara emas ini mengontrol akses menuju pelabuhan kota. Torre del Oro memiliki rangkaian rantai raksasa yang menyambung dengan menara lain di seberang sungai yaitu Torre de la Plata. Rantai tersebut berguna untuk mencegah invasi kapal pasukan kerajaan Kristen masuk ke dalam kota.

4. Toledo
JEJAK ISLAM DI SPANYOL || PERADABAN DAN PENINGGALAN SEJARAH ISLAM
Huffington Post

Toledo yang terletak di daerah otonomi Castilla la Mancha ini pernah menjadi ibukota kerajan Spanyol sebelum kedatangan bangsa Moor pada abad ke-8. Toledo pernah menjadi salah satu kota pada masa pemerintahan Islam di Spanyol.

Bangsa Arab yang berkuasa di kota ini menyebut Toledo ini dengan Tulaytullah. Pada masa kekuasaan Islam, Toledo pernah dikenal dengan tingkat toleransi kehidupan beragama yang tinggi. Yahudi, Kristen dan Islam hidup berdampingan secara harmonis. Masa itu disebut dengan La Convivencia (The Coexistence).

La Convivencia juga menjadikan Toledo sebagai pusat penerjemahan ilmu pengetahuan. Ilmuwan Muslim, Yahudi, dan Kristen bahu-membahu menerjemahkan beragam manuskrip ilmiah dari bahasa Arab dan bahasa Latin.

Di Toledo, ada Katedral Toledo yang merupakan saksi bagi perkembangan ilmu pengetahuan di sana. Sisa-sisa manuskrip ilmiah hasil terjemahan dari ilmuwan Muslim, Yahudi dan Kristen yang tak terbakar tersimpan di dalam katedral ini.

Kemudian ada juga Mezquita Cristo de la Luzz. Masjid ini dibangun pada tahun 999 M oleh bangsa Moor. Awalnya, masjid ini bernama Masjid Bab Al Mardum, mengambil nama dari gerbang kota Toledo yang letaknya 20 m dari Masjid. Lantai Masjid masih beralas tanah dengan pilar-pilar yang desainnya dipengaruhi oleh Masjid Agung Cordoba.

Selain masjid tersebut, masih banyak peninggalan Islam lainnya, meskipun banyak bagian dari bangunan tersebut telah diubah. Namun, ciri khas dan arsitekturnya masih terlihat jika itu merupakan peninggalan Islam. (njs/dbs) Artikel sudah Tayang di http://www.gomuslim.co.id/

Sumber: Abdul Syukur Al-Azizi. 2017. Sejarah Terlengkap Peradaban Islam. Yogyakarta:Nokta

Senin, 25 Juni 2018

MENGENAL JEJAK ISLAM DI BRAZIL || SEJARAH MASUKNYA ISLAM DI NEGERI BRAZIL


Sejarah masuknya Islam di Brasil dimulai dengan masuknya orang-orang muslim Afrika dalam bentuk perbudakan.Brasil menerima 37% dari seluruh budak Afrika yang diperdagangkan, berjumlah sekitar 3 juta orang bangsa Afrika.
MENGENAL JEJAK ISLAM DI BRAZIL || SEJARAH MASUKNYA ISLAM DI NEGERI BRAZIL
DREAM
Sejak tahun 1550, orang Portugis telah menggunakan budak berbangsa Afrika untuk bekerja di kebun tebu yang sebelumnya dimusnahkan oleh penduduk setempat.Sejak ditemukannya Brasil oleh orang Spanyol pada abad ke-15 dan didatangkannya para budak dari barat dan utara Afrika, dunia Latin mulai dikenalkan pada Islam.

Para budak dan orang Spanyol ini hidup tersebar di Brasil, Venezuela, Kolombia, dan Kepulauan Karibia.Sebagian besar Muslim saat itu adalah para budak.Tapi, dalam beberapa kasus mereka harus mengganti kepercayaannya secara terpaksa.Dan, seiring dengan berjalannya waktu, Islam pun menghilang dari negara-negara Amerika Latin, termasuk Brasil. Pada akhir abad ke-16, setelah pembebasan para budak, muncul komunitas muslim. Para budak yang dibebaskan ini membentuk komunitas bersama dengan imigran dari India dan Pakistan.

Berdasarkan beberapa dokumen, selama tahun 1850 dan 1860, terjadi imigrasi besar-besaran muslim Arab ke tanah Amerika. Sebagian besar mereka datang dari Suriah dan Lebanon.Mereka menetap di Argentina, Brasil, Venezuela, dan Kolombia. Sebagian juga tinggal di Paraguay, bersama-sama dengan imigran dari Palestina, Bangladesh, dan Pakistan.
MENGENAL JEJAK ISLAM DI BRAZIL || SEJARAH MASUKNYA ISLAM DI NEGERI BRAZIL
specchioeconomico.com
Imigrasi ini berlangsung secara terus-menerus dan mulai berkurang pada tahun 50-an. Sementara di Kolombia, pengurangan imigran terjadi pada dekade 70-an. Hingga kini masih banyak yang menetap di Brasil dan Venezuela. Beberapa pendapat dari Sebagian sarjana menyatakan bahwa Brasil merupakan negara Amerika yang paling banyak menerima orang Muslim berbangsa Afrika yang dijadikan budak.

Pada tahun 1835 di Bahia, Muslim berbagai bangsa pernah mengadakan suatu pemberontakan. Peristiwa itu telah menyebabkan banyak orang terbunuh. Bahia pada abad ke-19 memang terkenal sebagai daerah Afrika yang penduduknya Muslim. Sejak malam 24 Januari 1835, sekelompok budak lahir Afrika menduduki jalan-jalan Salvador dan selama lebih dari tiga jam mereka berhadapan dengan tentara dan warga sipil yang bersenjata.

Pergolakan ini tidak berlangsung lama sebenarnya, dan korban yang tewas ketika diperkirakan mencapai jumlah 50 sampai dengan 100 orang. Banyak Muslim yang dijatuhi hukuman mati, penjara, cambuk, atau deportasi. Semenjak itu, pihak Portugis telah mengadakan langkah berjaga-jaga terhadap Afro-Muslim, termasuk memaksa mereka menganut agama Katolik.Walaupun demikian, komunitas Muslim di Brasil masih sangat kuat. Hingga tahun 1900 masih terdapat 10.000 Afro Muslim yang hidup negara Brasil.
MENGENAL JEJAK ISLAM DI BRAZIL || SEJARAH MASUKNYA ISLAM DI NEGERI BRAZIL
Best Article Collection
Namun, masyarakat Muslim Afrika tidak terhapus semalam, dan akhir 1910 diperkirakan masih ada beberapa 100.000 Afrika Muslim yang tinggal di Brasil. Setelah asimilasi masyarakat Muslim Afro-Brasil, periode Islam berikutnya di negara itu adalah hasil dari imigrasi Muslim dari Timur Tengah dan Asia Tenggara.Jumlah Muslim terbesar ditemukan di wilayah São Paulo. Para Muslim Brasil konon tidak mempunyai halangan dalam soal makanan.

Makanan Arab cukup terkenal di sini, bahkan rantai makanan cepat saji terbesar kedua di Brazil adalah Habib, yang tentu saja menyajikan makanan halal.Bisnis industri tekstil, didominasi oleh pedagang asal Suriah-Lebanon. Dewan Kota Sao Paulo bahkan memiliki Penasihat Muslim yang bernama Muhammad Murad, ia adalah seorang pengacara. Sejumlah masjid bisa terlihat di São Paulo.Yang tertua dan paling populer ini ditemukan di Av. Do Estado. Keberadaan Islam di Brasil sempat melahirkan kontroversi. Berdasarkan sejarah tradisional Brasil, penemuan negara ini tidak terlepas dari penjelajah Portugis bernama Pedro Alvarez Cabral.

Belakangan, sumber sejarah terbaru menyodorkan satu fakta berbeda bahwa penemu Brasil adalah penjelajah asal Spanyol. Semakin banyak ahli sejarah, baik muslim maupun non-muslim, yang kian menyadari kuatnya kehadiran muslim di periode awal penemuan Amerika. Bukti itu diperkuat dengan penemuan prasasti bertuliskan nama Allah. Dalam bahasa asli orang Amerika, bisa ditemukan dengan mudah kata-kata asli Arab. Bahkan nama beberapa kota di Brasil yang sering dikaitkan dengan bahasa asli orang Amerika, sebenarnya lebih cocok dikatakan sebagai bahasa Arab asli. Apabila seluruh informasi ini dikonfirmasikan dan dicatat sebagai bagian dari sejarah Brasil, bisa jadi Brasil ditemukan oleh seorang muslim 500 tahun lalu.

Selain itu, melalui budak muslim yang dibawa dari Afrika, kita juga bisa mengidentifikasi pengaruh kebudayaan Islam, meski sebagian besar cenderung terdistorsi belakangan ini. Bukti ini bisa ditemui di bagian timur laut Brasil. Tahap Proses Penyebaran Islam di Brasil Dalam proses penyebaran islam di Brasil, terjadi dalam tiga tahap. Islam di Brasil bukan tergolong baru.

Taqi el – Din membagi persinggungan Brasil dengan Islam dalam tiga periode pertumbuhan Islam di Brasil. 1. Tahap Pertama, dimulai saat Brasil ditemukan oleh pelaut Caprao Portugis pada paruh kedua abad ke-15. Di banyak sumber disebutkan bahwa Caprao dibantu oleh para pelaut muslim yang berpengalaman dari semenanjung Iiberia. Ada juga beberapa sumber yang mengatakan bahwa beberapa Muslim lolos dari Inkuisisi, dan melarikan diri ke Brasil di mana mereka bisa menjalankan agama mereka lebih terbuka.Namun, mereka segera disiksa oleh Inkuisisi di Brasil dan perahunya ditenggelamkan.

Para inkuisitor mengidentifikasi mereka sebagai muslim karena mereka mandi pada hari Jumat dan memakai pakaian putih dalam acara-acara tertentu.Tahap Kedua Ketika Portugis mulai membawa budak dari Afrika Barat untuk dipekerjakan sebagai buruh reklamasi lahan yang luas di Brasil pada abad 16. Banyak dari mereka adalah Muslim, bahkan mayoritas adalah Muslim.

Beberapa dari mereka adalah Imam dan sarjana yang dicampur dengan budak. Para imam dan sarjana muslim tersebut sengaja membuat diri mereka ditawan guna melindungi saudara-saudara mereka yang seagama. Ketika Muslim Afrika Barat tiba ke Brasil, mereka secara paksa dibaptis oleh Portugis yang membawa mereka, itulah sebabnya mereka mempraktekkan Islam secara rahasia. Mereka mempertahankan gaya hidup Islami di gubuk mereka dengan mendirikan sekolah dan membaca Qur'an.

Menjelang akhir abad ke-18 sekelompok Muslim dari Afrika tengah dikirim ke Brasil.Datang dari tanah dengan peradaban Muslim yang maju, para pendatang memainkan peran dalam menghasut pemberontakan di antara penduduk Afrika barat yang sudah menetap. Dengan demikian, sejumlah revolusi dimulai dan pemberontakan dimulai dari awal abad ke-19 ( 1800-1805-1811).

Pada tahun 1835 sebuah revolusi Islam besar meletus di negara bagian Bahia, dan dijuluki sebagai "Kebangkitan Kaum Budak."Ini ditujukan untuk pembebasan para budak dan pembentukan sebuah Negara Islam di Brasil.Revolusi gagal karena hancur. Untuk pertama kalinya, negara penjajah mengirim kembali "kaum budak" ke Afrika Barat di mana mereka memainkan peran besar kemudian dalam sejarah wilayah ini .Beberapa di antara mereka kembali dan lainnya tersebar di seluruh penjuru Brasil. Islam diperkenalkan ke Brasil untuk kedua kalinya oleh orang Muslim Afrika.

Mereka memiliki pengaruh yang besar pada sektor pertanian, industri dan pertambangan emas.Di ranah Protugis, mereka termasuk ahli, sebagai "guru" dalam ketiga sektor tersebut.Enam puluh tahun dari tahun 1830 dan seterusnya, semua Muslim hampir lenyap.

Tahap Ketiga muncul dari pengaruh datangnya glombang imigran Muslim Syro- Lebanon pada tahun 1920. Ini berlanjut sampai hari ini .LSM Muslim pertama adalah Organisasi Amal Islam yang didirikan pada tahun 1929. Organisasi tetap satu-satunya Lembaga Islam sampai pertengahan 1950 -an ketika kaum Muslim mulai berpikir untuk membentuk organisasi-organisasi lain di daerah lain di negeri ini. Hari ini umat Islam sudah memiliki 80 organisasi di seluruh negeri di samping 100 masjid. Keadaan Umat Muslim Brasil dikenal sangat menjaga hubungan baik dengan orang-orang Arab dan Muslim.Tidak terlibat peperangan dengan negara Muslim atau Arab.

Selain itu, Brasil termasuk negara yang berdasarkan kebebasan, hukum, dan hak-hak kewarganegaraan Arab, Muslim dan non-Muslim, memainkan peran besar dalam kemajuan ekonomi dan politik Brasil. Ada sekitar 10 sd 12 juta warga Brasil berlatarbelakang negara-negara Arab. Mereka menikmati banyak kebebasan. Kebebasan yang dinikmati oleh orang-orang Arab di Brasil lebih luas dibandingkan dengan negara-negara Amerika Latin lainnya. Ini adalah negara yang mengakui semua sekte dan agama secara sama. Ada banyak organisasi dilindungi oleh negara karena negara menentang segala macam diskriminasi agama.

Bahkan dalam keamanan, di pihak kepolisian ada divisi yang menangani diskriminasi agama di mana setiap orang dapat mengajukan keluhan.Misalnya di Argentina sampai beberapa tahun yang lalu, umat Islam tidak bisa memberikan nama-nama Muslim untuk anak-anak mereka.Pembatasan seperti ini sekarang muncul, tetapi di Brasil hal itu tidak bisa dibayangkan. Brasil juga memiliki pendirian tegas terhadap dalam hal memperkenalkan langkah-langkah strategis untuk menempatkan orang-orang Arab dan Muslim di bawah pengawasan ketat setelah peristiwa ledakan 9/11.

Brasil lebih memilih untuk menangani masalah itu secara rasional dan bijaksana. Budaya Islam di Brazil Budaya Bertentangan dengan Islam Kekhawatiran berkembangnya konflik yang dipicu oleh pemuatan kartun yang menghina Nabi Muhammad SAW yang dilakukan surat kabar Denmark, Jylland Posten ternyata menjadi kenyataan. Bukan hanya sekadar konflik wacaca soal kebebasan bereskpresi, masalah ini terus meluas menjadi perselisihan antaragama, terutama Islam dan Kristen.

Perselisihan yang membahayakan kerukunan umat beragama ini juga menarik perhatian bukan hanya agamawan Islam, melainkan juga Kristen. Bertempat di Porto Alegre, Brasil, Lembaga Gereja Dunia atau (World Council of Churchs/WCC) menggelar pertemuan besar gereja yang dihadiri agamawan Kristen, ilmuwan dan tokoh agama. Pertemuan ini bukan hanya membahas kepentingan umat Kristen dunia, melainkan juga membahas isu global yang terjadi saat ini, yaitu perselisihan antar Islam dan Kristen yang semakin meluas akibat pemuatan kartun nabi.

Karenanya pihak gereja juga mengundang agamawan Islam untuk mencari titik temu perselisihan antar agama yang sangat mudah terbakar ini.Pertanyaannya, mengapa Brasil menjadi ajang perhelatan ini?Brasil merupakan negara terbesar di Amerika Latin dengan jumlah penduduk 170 juta jiwa dan mayoritas penduduknya adalah penganut Katolik taat.

Saat polemik pemuatan karikatur Nabi SAW menyeruak, negara ini adem ayem saja. Islam memang sudah hadir di negara ini sejak lebih dari 500 tahun. Namun jumlah muslim di negara ini merupakan minoritas. Mereka juga menempuh cara 'sopan' dalam memprotes karikatur itu. Bukan dengan turun ke jalan, tapi lebih pada seruan introspeksi."Tunjukkan pribadi Rasulullah SAW melalui diri Anda,'' begitu seruan para pemimpin muslim di negara itu. Keadaan Dakwa Islam di Brazil Dakwah Islam di Brasil lebih ditujukan bagi komunitas mereka sendiri.

Populasi orang Brasil yang menjadi muslim hanyalah satu persen saja atau 10 ribu orang. Sebagian besar dari mereka tinggal di kawasan Sao Paulo dan Parana. Mereka merupakan komunitas muslim asal Libanon yang meninggalkan negaranya ketika terjadi perang sipil. Mayoritas penduduk Brasil merupakan penganut Katolik yang sangat taat. Bahkan negara ini merupakan salah satu negara Katolik terbesar di dunia.

Namun saat ini, Katolik telah banyak kehilangan pengikut di negara yang dikenal dengan sepakbolanya ini.Mengenai soal minimnya penganut Islam di negara ini dikaitkan dengan kebudayaan Latin yang bertentangan dengan ajaran Islam.Kebudayaan Brasil dipenuhi dengan aneka permainan, senang menari, dan sederet aktivitas budaya yang bertentangan dengan ajaran Islam. Masa Depan Islam di Brazil MASA depan Islam di Brasil cukup cerah.

Setiap hari, 3 orang masuk Islam. Sejumlah lembaga Islam di Brasil menyatakan, jumlah orang yang memeluk Islam di satu kota seperti San Paolo setiap harinya mencapai 3 orang. Sayangnya, tidak ada data statistik yang detail mengenai berapa jumlah umat Islam sesungguhnya di Brasil.Beberapa lembaga Islam menilai sekitar 3 juta orang.Jumlah ini terbagi antara kaum imigran dari negara-negara Arab dan Islam, dan warganegara Brasil sendiri yang memeluk Islam.

Hosam El Bostani, seorang imam di salah satu masjid di Sao Paolo menegaskan, kebanyakan yang masuk Islam itu adalah dari kalangan pemuda dan kaum wanita. Ini menguatkan bahwa agama Islam memiliki masa depan yang besar (baca: cerah) di Brasil. Mengenai sebab kenapa secara khusus, kedua kelompok masyarakat begitu antusias masuk Islam. Seorang wartawati Brasil, Rita de Ceiba mengatakan, kaum wanita dan pemuda merupakan kelompok masyarakat yang paling menderita di Brasil akibat berantakannya rumah tangga (broken home) dan ketidakharmonisan dalam keluarga.

Masjid di Brazil Komunitas muslim Brazil terkonsentrasi di beberapa kota besar seperti kota Sao Paolo yang merupakan kota terbesar di Brazil, di kota ini pula masjid pertama di Brazil dibangun dengan nama Brazil Primeira Mesquita do Brasil di Av. do Estado, yang dibangun di atas lahan yang dibeli secara patungan tokoh-tokoh muslim Brasil ditahun 1939. Islam di negeri tersebut.Begitu pembangunan masjid rampung, umat Islam sudah tersebar ke seantero Brasil yang kini sudah mencapai 127 masjid.

Madrasah mulai berdiri di Brasil sejak tahun '60-an. Madrasah pertama berdiri di Sao Paulo, Setelah itu, berdiri pula madrasah di wilayah Cortiba dan beberapa tempat lainnya.Madrasah digunakan sebagai semacam diniyah, yaitu untuk mengajarkan ilmu agama dan bahasa Arab./ MAY FANRA/PIS A

Sumber Referensi http://www.eramuslim.com/dakwah-mancanegara/muslim-brasil-hasil-kerja-panjang-para-budak-asal-afrika.htm#.Uuc29NKwrIU

http://pcnucilacap.com/islam-dan-perkembangan-umat-muslim-di-brasilcensored31.

Islam conquering Brazil| paulo g. pinto, Universidade Federal Fluminense - muslim identities in brazil madinatulilmi - Islam di brasil: geliat beragama di negeri samba Kuntowijoyo. (2008).

Penjelasan Sejarah. Yogyakarta: Tiara Wacana. SugihardjoSoemobroto,&Budiawan. (1998).