Jumat, 29 Desember 2017

Cara Mudah Membina Aqidah Pada Generasi Muda

Aqidah Islam secara ringkas itulah iman sesuai ajaran Islam. Jika orang bertanya lagi, apakah iman itu ? Secara etimologis kata Iman berasal dari bahasa Arab yang artinya pembenaran hati (percaya).

Cara Mudah Membina Aqidah Pada Generasi Muda

Sedangkan menuruti istilah, pengertian Iman adalah membenarkan dengan hati, di ucapkan dengan lisan, dan diamalkan dengan anggota badan/ perbuatan.
( lihat:At-Taudhiih wal Bayaan li Syaratail limaan, karya Imam Abdurrahman bin Nashir as Sa’di,dan At-Tauhid Lish Shaffits Tsani Al-‘Ali,karya Al-Allamah Shalih Fauzan Al-Fauzan).

Jika orang bertanya. apa isi aqidah Islam itu? Jawabannya adalah beriman kepada Allah, para malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, para rasul-Nya dan hari kemudian serta beriman kepada takdir yang baik mauupun yang buruk.

Keenam rukun iman ini merupakan inti dari pada aqidah Islam. Dalil-dalilnya, antara lain;

Surat al-Baqarah ayat 285 yang berbunyi :
Artinya:
Rasul telah beriman kepada Al-Qur’an yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya demikian pula orang-orang beriman.Semuanya beriman kepada Allah,Malaikat-malaikat-Nya dab rasul-rasul-Nya.Kami tidak membeda-bedakan antara seorangf rasul dengan yang lainnya.( QS.Al-Baqarah : 285 )

Khusus Mengenai takdir, Allah berfirman:
Yang artinya:
Seseungguhnya Kami menciptakan segala sesuatu menurut ukuran.”(QS.Al-Qamar:49).
          Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wasallam juga bersabda:
Iman Adalah:kau beriman kepada Allah dan malaikat-malaikat-Nya,Kitab-kitab-Nya,rasul-rasul-Nya,hari kemudian dan takdir yang baik maupun yang buruk.(HR.Muslim).

Cara Menanam aqidah
Bagaimanakah cara menanam aqidah islam itu kedalam jiwa generasi muda sehingga mereka menjadi generasi muda muslim yang ideal ? Jawaban terhadap pertanyaan ini boleh jadi multi perspektif karena jawabannnya mengarah ke strategi dmana semua kita punya hak untuk memilih atau merancang strategi yang di anggap paling jitu.
Dalam kesempatan yang singkat ini ada beberapa strategi berkesinambungan ( siyasah tadrijiyyah ) yang patut dijadikan bahan pertimbangan dalam menanam aqidah Islam pada generasi muda kita. Langkah langkah dan strategi bekesinambungan ini antara lain sebagai berikut;

          Pertama memilih jodoh yang kuat agamanya. Sehubungan dengan memilih jodoh ini, Rasululah saw bersabda;

Artinya: Wanita dinikahi karena empat perkarra,nasabnya,kecantikannya,dan Karena agamanya.Maka,menangkanlah wanita yang mempunyai agama,engkau akan beruntung.(H.R.Mutaffaqun ‘alaih).

          Dari pasangan suami-isteri yang kuat agama diharapkan aka melahirkan keturunan yang taat menjalankan ajaran agama.Pasangan yang taat menjalankan ajaran agama menjadi modal dasar dalam pembentukan generasi muda Islami dan ini merupakan salah satu keuntungan besar.

Kedua, bimbinag indera pendengaran (al-sam’u) dan penglihatan ( al-basar) anak dengan ajaran Islam. Misalnya,sejak kecil mendengarkan suara-suara yang Islami seperti suaran azan,iqamah,kalimat thaiyyibah,shalawat,ayat-ayat al-Qur’an hadis atau berbagai do’a,memperkihatkan perilaku-perilaku mulia,terutam dari orang tua dan keluarga.

Ketiga, pembiasaan.Ketika anak sudah mumayyiz dan mampu berbicara, orang tua mulai membiasakan anak untuk mengucapkan dan menghafal ruku iman;membiasakan membaca dan melaksanaka ajaran agama;mencegah dan menjauhkan mereka dari ucapan dan perilaku tidak terpuji;mulai memperkenallan Bahasa Arab sederhana sebagai modal dasar dikemudian hari sehingga lebih memudahkan anak dalam memahami ajaran agama.

Keempat, penjelasan dengan contoh sederhana. Jika anak-anak sudah mampu berfikir asbstrak, penjelasan orang tua atau guru mengenai rukun iman sebaiknya disertai dalil dengan contoh sederhana, baik naqli maupun dalil ‘aqli. Anak-aak perlu dituntun untuk terus belajar Bahasa Arab, menghafal ayat-ayat al-Qur’an dan al-Hadist yang berhubungan dengan Iman; tidak mengarahkan anak memahami sesuatu dalam keadaan “taqlid buta”. Pada tahap ini pula anak-anak dituntut untuk belajar dan mengamalkan ajaran agama seperti shalat, puasa, bersedekah, dan lain-lain. Pengamalan ajaran agama ini merupakan bukti beriman secara actual.

Kelima, penjelasan rasional dan argumentative. Ketika anak sudah berumur remaja dimana mereka sudah mulai “berfikir kritis”,maka pada tahap ini orang tua/guru diharapkan juga mampu memberikan penjelasan tentang iman dengan dalil naqli dan ‘aqli secara lebih mendalam dan argumetatif; mereka terus dibina untuk memperdalam Bahasa Arab; mengintensifkan pembelajaran tauhid, dan ilmu-ilmu ushuluddin lainnya; menyentuh lubuk hati mereka untuk meningkatkan kualitas iman melalui khabar gembira ataupun khabar takut.

Keenam, islamisasi pendidikan. Semua institusi pendidikan di aceh misalnya berbasis agama, bukan berbasis sekuler. Islamisasi pendidikan antara lain mencakup; islamisasi guru, islamisasi materi, islamisasi tujuan, islamisasi metode, islamisasi media, islamisasi lingkungan dan islamisasi semua aspek yang berhubungdan berkaitan dengan pendidikan. Melalui islamisasi pendidikan diharapkan iman anak-anak dan para pemuda akan semakin kokoh dan mencintai agamanya.
Ketujuh, pengawasan dari pusat pendidikan.Pengawasan dari orang tua,guru dan masyarakat sangat penting dalam meraih kejayaaan menanam aqidah islam pada generasi mudaSelama ini banyak generasi muda kita terjerumus kedalam aliran sesat, karena lepas kontrol. Para pemuda hidup di kota bagaikan burung lepas dari sangkarnya, tak ada yang menengur dan mengawasi, mereka hidup di kos-kosan, mereka begitu ”merdeka”, jauh dari kehidupan agamis. Pihak institusi pendidikan pun sepertinya lepas tangan terhadap kehidupan pelajar atau mahasiswa di luar jam belajar.Jika kondisi seperti ini terus berlajut, maka di khawatirkan aqidah generasi muda dan perilaku mereka akan semakin jauh dari ajaran agama.

Kedelapan, berdoa. Jangankan remehkan doa untuk mencapai kesuksesan dalam menanam aqidah Islam pada generasi muda kita. Nabi Ibrahim a.s, misalnya,beliau dengan kusyukh berdoa kepada Allah :
Yang artinya :
Ya Tuhanku.anugerahkanlah kepadaku (seorang anak) yang termasuk orang-orang yang saleh.(Q.S.Ash-Shaffat:100).

Begitu pula Nabi Zakaria,beliau berdoa kepada Allah ;
Ya artinya:
[Ya Tuhanku, berilah akudari sisi Engkau seorang anak yang baik.Sesungguhnya Engkau Maha Pendengar doa] (Q.S.Ali Imran 38)

Berdoa kepada Allah sangat penting, sebab bagaimanapun juga kesuksesan menanam aqidah Islam  pada generasi muda tergantung pada hidayah Allah.Wallahu A’lam.


Penulis,
Amalia Usman

Artikel Terkait

This Is The Oldest Page

1 comments so far


EmoticonEmoticon