Aqidah Islam secara ringkas itulah iman sesuai ajaran
Islam. Jika orang bertanya lagi, apakah iman itu ? Secara etimologis kata Iman berasal dari bahasa Arab yang
artinya pembenaran hati (percaya).

Sedangkan menuruti istilah, pengertian Iman adalah
membenarkan dengan
hati, di
ucapkan dengan lisan, dan diamalkan dengan anggota badan/ perbuatan.
( lihat:At-Taudhiih wal Bayaan li Syaratail limaan, karya Imam Abdurrahman bin
Nashir as Sa’di,dan At-Tauhid Lish
Shaffits Tsani Al-‘Ali,karya Al-Allamah Shalih Fauzan Al-Fauzan).
Jika orang bertanya. apa isi aqidah Islam itu? Jawabannya adalah beriman
kepada Allah, para
malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, para
rasul-Nya dan hari kemudian serta beriman kepada takdir yang baik mauupun yang
buruk.
Keenam rukun iman ini merupakan inti dari pada aqidah
Islam. Dalil-dalilnya, antara
lain;
Surat
al-Baqarah ayat 285 yang berbunyi :
Artinya:
Rasul telah
beriman kepada Al-Qur’an yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya demikian pula
orang-orang beriman.Semuanya beriman kepada Allah,Malaikat-malaikat-Nya dab
rasul-rasul-Nya.Kami tidak membeda-bedakan antara seorangf rasul dengan yang
lainnya.( QS.Al-Baqarah : 285 )
Khusus Mengenai takdir, Allah berfirman:
Yang artinya:
Seseungguhnya
Kami menciptakan segala sesuatu menurut ukuran.”(QS.Al-Qamar:49).
Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wasallam juga
bersabda:
Iman
Adalah:kau beriman kepada Allah dan
malaikat-malaikat-Nya,Kitab-kitab-Nya,rasul-rasul-Nya,hari kemudian dan takdir
yang baik maupun yang buruk.(HR.Muslim).
Cara Menanam
aqidah
Bagaimanakah cara menanam aqidah islam itu
kedalam jiwa generasi muda sehingga mereka menjadi generasi muda muslim yang
ideal ? Jawaban terhadap pertanyaan ini boleh jadi multi perspektif karena
jawabannnya mengarah ke strategi dmana semua kita punya hak untuk memilih atau
merancang strategi yang di anggap paling jitu.
Dalam kesempatan yang singkat ini ada beberapa strategi berkesinambungan ( siyasah tadrijiyyah ) yang patut dijadikan bahan pertimbangan dalam
menanam aqidah Islam pada generasi muda kita. Langkah langkah dan strategi
bekesinambungan ini antara lain sebagai berikut;
Pertama memilih jodoh yang kuat
agamanya. Sehubungan dengan memilih jodoh ini, Rasululah saw bersabda;
Artinya: Wanita dinikahi karena empat perkarra,nasabnya,kecantikannya,dan Karena
agamanya.Maka,menangkanlah wanita yang mempunyai agama,engkau akan beruntung.(H.R.Mutaffaqun
‘alaih).
Dari pasangan
suami-isteri yang kuat agama diharapkan aka melahirkan keturunan yang taat
menjalankan ajaran agama.Pasangan yang taat menjalankan ajaran agama menjadi
modal dasar dalam pembentukan generasi muda Islami dan ini merupakan salah satu
keuntungan besar.
Kedua, bimbinag indera pendengaran (al-sam’u) dan penglihatan (
al-basar) anak dengan ajaran Islam. Misalnya,sejak kecil mendengarkan
suara-suara yang Islami seperti suaran azan,iqamah,kalimat
thaiyyibah,shalawat,ayat-ayat al-Qur’an hadis atau berbagai do’a,memperkihatkan
perilaku-perilaku mulia,terutam dari orang tua dan keluarga.
Ketiga, pembiasaan.Ketika anak sudah mumayyiz dan mampu
berbicara, orang tua mulai membiasakan anak untuk mengucapkan dan menghafal ruku
iman;membiasakan membaca dan melaksanaka ajaran agama;mencegah dan menjauhkan
mereka dari ucapan dan perilaku tidak terpuji;mulai memperkenallan Bahasa Arab
sederhana sebagai modal dasar dikemudian hari sehingga lebih memudahkan anak
dalam memahami ajaran agama.
Keempat, penjelasan dengan contoh sederhana. Jika anak-anak sudah
mampu berfikir asbstrak, penjelasan orang tua atau guru mengenai rukun iman
sebaiknya disertai dalil dengan contoh sederhana, baik naqli maupun dalil
‘aqli. Anak-aak perlu dituntun untuk terus belajar Bahasa Arab, menghafal ayat-ayat
al-Qur’an dan al-Hadist yang berhubungan dengan Iman; tidak mengarahkan anak memahami
sesuatu dalam keadaan “taqlid buta”. Pada tahap ini pula anak-anak dituntut
untuk belajar dan mengamalkan ajaran agama seperti shalat, puasa, bersedekah, dan
lain-lain. Pengamalan ajaran agama ini merupakan bukti beriman secara actual.
Kelima, penjelasan rasional dan argumentative. Ketika anak sudah
berumur remaja dimana mereka sudah mulai “berfikir kritis”,maka pada tahap ini
orang tua/guru diharapkan juga mampu memberikan penjelasan tentang iman dengan
dalil naqli dan ‘aqli secara lebih mendalam dan argumetatif; mereka terus dibina
untuk memperdalam Bahasa Arab; mengintensifkan pembelajaran tauhid, dan
ilmu-ilmu ushuluddin lainnya; menyentuh lubuk hati mereka untuk meningkatkan
kualitas iman melalui khabar gembira ataupun khabar takut.
Keenam, islamisasi pendidikan. Semua institusi pendidikan di aceh misalnya berbasis agama, bukan berbasis
sekuler. Islamisasi pendidikan antara lain mencakup; islamisasi guru, islamisasi
materi, islamisasi tujuan, islamisasi metode, islamisasi media, islamisasi
lingkungan dan islamisasi semua aspek yang berhubungdan berkaitan dengan
pendidikan. Melalui islamisasi pendidikan diharapkan iman anak-anak dan para
pemuda akan semakin kokoh dan mencintai agamanya.
Ketujuh, pengawasan dari pusat pendidikan.Pengawasan dari orang
tua,guru dan masyarakat sangat penting dalam meraih kejayaaan menanam aqidah
islam pada generasi mudaSelama ini banyak generasi muda kita terjerumus kedalam
aliran sesat, karena lepas kontrol. Para pemuda hidup di kota bagaikan burung
lepas dari sangkarnya, tak ada yang menengur dan mengawasi, mereka hidup di
kos-kosan, mereka begitu ”merdeka”, jauh dari kehidupan agamis. Pihak institusi
pendidikan pun sepertinya lepas tangan terhadap kehidupan pelajar atau mahasiswa
di luar jam belajar.Jika kondisi seperti ini terus berlajut, maka di khawatirkan
aqidah generasi muda dan perilaku mereka akan semakin jauh dari ajaran agama.
Kedelapan, berdoa. Jangankan remehkan doa untuk mencapai kesuksesan
dalam menanam aqidah Islam pada generasi muda kita. Nabi Ibrahim
a.s, misalnya,beliau dengan kusyukh berdoa kepada Allah :
Yang artinya :
Ya
Tuhanku.anugerahkanlah kepadaku (seorang anak) yang termasuk orang-orang yang
saleh.(Q.S.Ash-Shaffat:100).
Begitu pula Nabi Zakaria,beliau berdoa kepada Allah ;
Ya artinya:
[Ya Tuhanku, berilah
akudari sisi Engkau seorang anak yang baik.Sesungguhnya Engkau Maha Pendengar
doa] (Q.S.Ali Imran 38)
Berdoa kepada Allah sangat penting, sebab bagaimanapun
juga kesuksesan menanam aqidah Islam
pada generasi muda tergantung pada hidayah
Allah.Wallahu A’lam.
Penulis,
Amalia Usman
1 comments so far
Sangat oke artikelnya
EmoticonEmoticon