Kalau ada satu-satunya negara
Eropa Timur yang menjadi surga bagi pemeluk Islam, mungkin hanya Rumania. Di
sini, selama lebih dari 10 abad, seluruh etnis penganut Islam: Turki, Tatar,
Albania, dan Gypsie, membentuk komunitas Muslim yang kokoh. Namun, kesulitan
ekonomi di awal abad ke-20 dan kekuasaan rezim komunis selama 50 tahun
menurunkan populasi mereka.
![]() |
Google.com |
Komunitas Muslim Rumania yang
tersisa masih bisa kita lihat di Dobrudja. Di sini, Anda akan menyaksikan
keberagaman masyarakat Muslim yang diwariskan Kekaisaran Ottoman Turki.
Sebanyak 80 masjid, rata-rata berusia di atas 75 tahun, berdiri kokoh
memperindah jiwa kawasan ini. Sementara itu, masyarakatnya senantiasa mengucap
'Assalaamu 'alaikum' kepada siapa pun.
Seperti ditulis sejarawan
Muslim Rumania, Georges Gregory, hampir tidak ditemukan kenangan buruk
perlakuan penguasa non-Muslim setelah kemunduran Kekaisaran Ottoman. Yang ada
justru Masjid Raja Carol I di Constanta, yang dibangun tahun 1910 sebagai
penghormatan terhadap masyarakat Muslim di Rumania.
Terletak di Crangului Street,
arsitektur masjid ini mencerminkan unsur campuran gaya Byzantium-Mesir dan
sedikit unsur Rumania. Di dalamnya, mimbar dan ruang imam dibangun dengan gaya
Moor. Balkon di bagian atas masjid diperuntukkan bagi Muslimah yang selalu
mengikuti shalat berjamaah.
Tahun 1992, setelah kejatuhan
rezim komunis, Pemerintah Rumania menyebut masjid ini sebagai monumen
bersejarah. Sedangkan sebuah organisasi Muslim Belanda, menjulukinya sebagai
karya besar Gogu Constantinescu, penemu besar Rumania.
![]() |
Google.com |
Di Dobrudja pula, Anda akan
menemukan aplikasi ajaran Islam bahwa kebersihan sebagian dari iman. Buktinya,
Dobrudja menjadi salah satu daerah tujuan wisata sejarah paling penting di
kawasan Balkan. Sebuah status yang mampu mengangkat perekonomian masyarakat
Muslim di dalamnya.
Komunitas Muslim di Rumania
telah ada jauh sebelum Kekaisaran Ottoman menaklukkan kawasan ini. Menurut
catatan Wikipedia, Islam telah ada di kawasan ini sejak 700 tahun silam. Para
prajurit Tatar dari Kekaisaran Golden Horde (1280-1310), pimpinan Noghai yang
kali pertama membentuk desa-desa Muslim di Dobrudja. Para antropolog menyebut
mereka Noghai Tatar, untuk membedakan dialek mereka dengan masyarakat Tatar
yang datang belakangan.
Sultan Bayezid I dari
Kekaisaran Ottoman Turki yang menaklukkan Dobrudja di akhir abad ke-14, sempat
memindahkan mereka ke Badabag. Namun, Sultan Mehmet I (1413-1421) memukimkan
mereka kembali di Dobrudja bersama orang-orang Turki dari Asia Kecil.
![]() |
Google.com |
Kini, penganut Islam di Rumania
tidak hanya terbatas pada komunitas Muslim di Dobrudja. Beberapa tahun
terakhir, banyak warga non-Muslim di Rumania yang tertarik untuk masuk Islam.
Asosiasi Muslim Rumania yang bermarkas di Bukarest, ibu kota Rumania, secara
khusus mencatat kebanyakan para mualaf di Rumania masuk Islam pada bulan
Ramadhan.
Robert Hoisan dari Asosiasi
Muslim Rumania menuturkan, kini hampir di setiap kota-kota besar di Rumania
terdapat komunitas Muslim. Salah satunya adalah kota Constanta, yang memiliki
populasi umat Islam terbesar, mencapai 85 persen. Constanta sendiri merupakan
sebuah kota keresidenan di tenggara Rumania. Artikel pernah tayang di https://www.republika.co.id dengan judul
Rumania, Surga Pemeluk Islam di Eropa Timur
EmoticonEmoticon